IGD RS PKU Muhammadiyah Bantul Tutup

IGD RS PKU Muhammadiyah Bantul Tutup

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS PKU Muhammadiyah Bantul tutup sejak Selasa (12/1/2021) pukul 00:00 dan baru akan dibuka kembali pukul 14:00 setelah menunggu ada pasien rawat keluar atau sembuh. Kebijakan penutupan ini diambil karena IGD full pasien bahkan lorong RS pun digunakan untuk perawatan.

Wahyu Priyono selaku Manager Humas dan Pemasaran RS  PKU Muhammadiyah Bantul mengatakan penutupan dimaksudkan untuk menghindari penumpukan pasien.

“Sejak kemarin pagi loading pasien kita tidak mendapatkan tempat tidur. Sebagai antisipasi terjadi penumpukan pasien, maka kita tutup hingga pukul 14:00 dengan pertimbangan  pasien rawat inap ada yang  pulang. Jadi nanti yang di IGD  bisa masuk ke rawat inap, nah pasien dari luar bisa masuk,” kata Wahyu.

Penuhnya pasien karena memang ada isiolasi di  RS tersebut, selain pasien umum. Adapun kapasitas 144 bed ditambah ekstra bed menjadi 150 bed. Untuk pasien Covid-19 alokasinya 30 persen dari jumlah tersebut. “Semua sudah full sejak Senin, 11 Januari pagi di sini sudah ngantre,” katanya.

Wisnu Wardana, kru ambulans PMI Bantul mengaku dengan adanya penutupan IGD menyebabkan dirinya sedikit kesulitan merujuk pasien.

Dia mendengar informasi dari sesama kru ambulans IGD di RSUD Panembahan Senopati Bantul juga mengalami kondisi full. “Kami kekurangan tempat rujukan,“ katanya.

Untuk mengatasi kondisi yang ada, pihaknya melarikan pasien kegawatdaruratan ataupun korban kecelakaan ke RS UII Pandak meskipun jarak dengan Bantul relatif lebih jauh. “Tadi ada lakalantas  di Bakulan Jalan Parangtritis dan kita larikan ke RS UII,” katanya. (*)