Heroe-Pena Dialog dengan Kevikepan, Jaga Keberagaman Yogyakarta

Tagline kami, Jogja untuk Kita, Jogja untuk Semua, memang membutuhkan partisipasi banyak pihak.

Heroe-Pena Dialog dengan Kevikepan, Jaga Keberagaman Yogyakarta
Pasangan calon Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi dan Sri Widya Supena (Heroe-Pena) bertemu Romo Vikep Yogyakarta Timur, Romo Andrianus Maradiyo Pr, Senin (11/11/2024). (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Yogyakarta yang dikenal sebagai kota inklusif dengan keragaman budaya dan agama membutuhkan perhatian bersama untuk menjaga harmoni tersebut.

Inilah yang mendorong pasangan Calon Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi dan Sri Widya Supena (Heroe-Pena) mengadakan dialog dengan Kevikepan Yogyakarta Timur, salah satu komponen masyarakat yang menaungi umat Katolik di kota ini.

Pada pertemuan yang berlangsung akrab ini sekaligus menjadi sarana silaturahmi bagi kedua belah pihak itu, Heroe menekankan pentingnya keterlibatan semua elemen menjaga Yogyakarta sebagai ruang inklusif yang damai.

“Tagline kami, Jogja untuk Kita, Jogja untuk Semua, memang membutuhkan partisipasi banyak pihak. Inklusivitas ini sudah menjadi bagian dari identitas Yogyakarta sejak awal, dan tugas kita untuk menjaganya tetap kondusif, aman, dan nyaman,” ungkap Heroe pada sesi dialog, Senin (11/11/2024).

Menjaga kerukunan

Menurut dia, Yogyakarta yang dihuni oleh masyarakat dari berbagai latar belakang suku dan agama selama ini mampu menjaga kerukunan dengan baik.

Meski demikian, Heroe juga menyoroti pentingnya dialog antar kelompok sebagai upaya mengantisipasi potensi persoalan sosial, terutama dengan adanya proyek tol Yogya-Solo dan Yogya-Semarang yang diprediksi akan memperbesar arus kunjungan dan dinamika sosial di Yogyakarta.

“Calon pemimpin harus memahami perubahan ini agar kebijakan yang diambil bisa menjawab kebutuhan masyarakat yang terus berkembang,” tambahnya.

Sri Widya Supena menyatakan hal serupa. Baginya, Yogyakarta yang dikenal sebagai “Indonesia mini” memiliki tanggung jawab sebagai barometer kerukunan nasional.

Toleransi

“Ketika ada hal kecil terjadi di sini, dampaknya bisa luas dan cepat viral. Maka dari itu, dialog seperti ini sangat penting untuk menjaga toleransi dan keberagaman,” tandasnya.

Romo Vikep Yogyakarta Timur, Romo Andrianus Maradiyo Pr, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Heroe-Pena. Dia pun mengungkapkan kesannya terhadap Heroe selama menjabat Wakil Walikota Yogyakarta terutama saat menghadapi pandemi Covid-19.

Heroe mampu mengambil keputusan terbaik tanpa memandang golongan. “Saat ada kebijakan mendesak, muncul antara ruh baik atau jahat. Menurut saya, Pak Heroe punya ruh baik,” katanya.

Romo Maradiyo juga mengamati bahwa Heroe menjalankan puasa Senin dan Kamis sebagai bentuk ibadah dan olah batin. Hal ini, baginya, menunjukkan Heroe sebagai sosok yang rendah hati dan berjiwa melayani. Dia juga mengapresiasi peran Sri Widya sebagai figur muda yang berkontribusi di bidang digital untuk kesejahteraan masyarakat.

Merangkul

Meskipun gereja tidak berpolitik praktis, Romo Maradiyo yakin siapa pun pemimpin yang terpilih akan menjaga keharmonisan di Yogyakarta. Menurutnya, tagline Jogja untuk Kita, Jogja untuk Semua mencerminkan inklusivitas yang terbentuk di Yogya, merangkul seluruh lapisan masyarakat.

Romo Maradiyo juga berpesan agar seluruh pihak menjauhi konflik dalam Pilkada dan menjaga suasana damai. “Mari kita jadikan Yogya sebagai tempat di mana semua orang bisa merasa aman dan nyaman. Saat Pak Heroe jadi Wakil Walikota, umat Katolik dan semua umat di Yogya merasa terlindungi,” kata dia. (*)