Harmoni Budaya dan Aroma Cerutu: Taru Martani Dukung Gemuruh Kidung Pertiwi di Jakarta

Langkah strategis dalam menjaga eksistensi cerutu Taru Martani, yang bukan hanya menjadi kebanggaan Indonesia tetapi juga telah menancapkan akar di pasar Eropa

Harmoni Budaya dan Aroma Cerutu: Taru Martani Dukung Gemuruh Kidung Pertiwi di Jakarta
Booth Taru Martani mendapat atensi dari penonton konser Kidung Pertiwi di Jakarta. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, JAKARTA--Jakarta bergetar oleh alunan orkestra yang syahdu, dan di tengah kemegahan nada itu, aroma khas cerutu Taru Martani turut menyapa. Sebuah kolaborasi apik terjalin ketika PT Taru Martani, sang penjaga warisan budaya melalui lintingan tembakau berkualitas, mendukung konser Kidung Pertiwi yang dipersembahkan oleh Yogyakarta Royal Orchestra di Jakarta Concert Hall, iNews Tower, pada 25-26 April 2025.

Bukan sekadar menjadi sponsor, Taru Martani hadir dengan membawa serta identitasnya sebagai bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya Yogyakarta. Booth eksklusif mereka menjadi oase bagi para penikmat seni yang hadir, menawarkan kesempatan untuk menyelami lebih dalam cita rasa cerutu legendaris yang telah menemani sejarah bangsa sejak 1918.

Direktur Utama PT Taru Martani, Widayat Joko Priyanto menyampaikan komitmen perusahaan dalam melestarikan seni dan budaya Indonesia.

Widayat menyebut, bahwa Taru Martani, yang berakar kuat di Yogyakarta sebagai Cagar Budaya, merasa terpanggil untuk mendukung inisiatif seperti konser Kidung Pertiwi.

Baginya, dukungan ini adalah wujud nyata sinergi antara warisan budaya yang tangible (bangunan bersejarah dan produk cerutu) dengan warisan budaya yang intangible (seni musik orkestra).

Sambutan hangat para pengunjung konser terhadap kehadiran Taru Martani di Jakarta Concert Hall menjadi bukti bahwa seni dan apresiasi terhadap kualitas dapat berjalan beriringan.

Widayat melihat hal ini sebagai langkah strategis dalam menjaga eksistensi cerutu Taru Martani, yang bukan hanya menjadi kebanggaan Indonesia tetapi juga telah menancapkan akar di pasar Eropa sebagai cerutu pertama di Asia Tenggara yang menembus benua tersebut.

Lebih jauh, Widayat mengungkapkan harapannya untuk menjalin kolaborasi yang berkelanjutan dengan Yogyakarta Royal Orchestra. Visi besarnya adalah untuk bersama-sama mempromosikan kekayaan seni budaya Yogyakarta, termasuk keunikan cerutu Taru Martani, ke berbagai penjuru Indonesia bahkan hingga kancah internasional.

Konser Kidung Pertiwi bukan hanya sekadar pertunjukan musik. Ia adalah perayaan keberagaman dan keindahan budaya Indonesia. Dan di tengah perayaan itu, dukungan Taru Martani memberikan dimensi yang unik, menyatukan harmoni nada dengan aroma warisan, mengingatkan kita bahwa pelestarian budaya dapat hadir dalam berbagai rupa, sekaya rasa dan aroma cerutu kebanggaan negeri. (*)