Harga Unggas di Kebumen Naik Sampai 50 Persen

Biaya jasa mengolah unggas menjadi daging siap masak juga mengalami kenaikan.

Harga Unggas di Kebumen Naik Sampai 50 Persen
Jual beli unggas di Pasar Unggas Tamanwinangun Kebumen, Rabu (9/4/2024). (nanang w hartono/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Menjleang hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah, harga unggas dan pengolahan unggas di Pasar Unggas Kebumen naik sampai 50 persen. Beberapa pedagang ayam, menthok dan bebek di Pasar Unggas Kelurahan Tamanwinangun Kecamatan Kebumen mengungkapkan terjadi kenaikan harga.

Jual beli unggas di pasar ini tidak hanya untuk konsumsi lebaran. Beberapa peternak unggas rumahan tampak memanfaatkan pasar unggas untuk menjual ayam, menthok atau bebek. "Jika Ingin mendapatkan harga lebih murah, membeli dari peternak rumahan," kata seorang konsumen yang biasa kulakan unggas untuk usaha kuliner. Harga unggas akan lebih tinggi jika membeli pada pedagang unggas.

Harga unggas dari tangan pedagang umumnya ada kenaikan antara 30 persen. Persentase kenaikan tergantung ketekunan menawar. Semakin rajin menawar akan mendapatkan harga yang lebih murah.

Di pasar unggas, kenaikan tidak hanya terjadi pada harga unggas. Biaya jasa mengolah unggas menjadi daging yang siap dimasak juga mengalami kenaikan.

ARTIKEL LAINNYA: Serambi MyPertamina Siap di 6 Rest Area sepanjang Tol Trans Jawa

Pada hari biasa, biaya dari menyembelih dan mencacah rata-rata Rp 7.500 - Rp 10. Ribu per ekor. Menjelang Lebaran naik menjadi rata-rata Rp 15 ribu per ekor.

Pengamatan koranbernas.id, Selasa (9/4/2024) usaha mengolah unggas di pasar ini tampak dipenuhi warga. Setidaknya ada lima tempat mengolah unggas, sejak pagi sudah terjadi antrean.

Umumnya warga meminta daging unggas dicacah untuk masak opor ayam, selebihnya rica-rica menthok. (*)