Dana Zakat Dokter RS PKU Muhammadiyah Terkumpul Rp 400 Juta, Penerimanya Lebih dari 5.000 Umat

Dana Zakat Dokter RS PKU Muhammadiyah Terkumpul Rp 400 Juta, Penerimanya Lebih dari 5.000 Umat
Pentasyarufan dana zakat, infaq dan sodaqoh para dokter kepada masyarakat kurnag mampu di RS PKU Muhammadiyah Gamping. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA—Para dokter yang bertugas di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Gamping dan Sleman, berhasil mengumpulkan dana zakat, infaq dan sedekah sebanyak Rp 400 juta. Dana ini, selanjutnya ditasyarufkan atau disalurkan untuk masyarakat yang kurang mampu.

Pentasyarufan dana zakat, infaq dan sedekah dari para dokter ini, dilakukan akhir pekan lalu di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Para penerima manfaat, adalah warga yang masuk kategori ekonomi kurang mampu dari Yogyakarta, sekitar Gamping dan sekitar RS PKU Muhammadiyah Sleman.

“Tahun ini, pentasyarufan dana zakat dari para dokter tersebut diwujudkan kado lebaran, uang saku dan paket takjil. Total penerimanya ada 5.411 orang. Alhamdulillah zakat dari para dokter pada tahun ini terkumpul 400 juta,” ujar Koordinator Layanan Lazismu RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Alfis Khoirul.

Dijelaskan, dokter yang praktik di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Gamping serta Sleman secara rutin menyisihkan penghasilan mereka untuk dana zakat, infaq dan sedekah.

Pentasyarufan dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Gamping Jalan Wates Sleman, pada Sabtu (6 April 2024), sambil berbuka puasa bersama dengan para penerima manfaat zakat.

Zakat para dokter yang terkumpul, kata Alfis, sebelumnya sudah disalurkan kepada mereka yang berhak, seperti kaum dhuafa, yatim, kaum disabilitas maupun supir ambulans.

Sedangkan untuk kali ini, ditasyarufkan lagi kepada kelompok-kelompok tertentu yang berhak menerima manfaat zakat. Kelompok tersebut seperti petugas cleaning service, relawan rukti jenazah, tukang becak, tukang parkir, dan warga dhuafa sekitar rumah sakit baik di Kota Yogyakarta maupun Gamping Sleman.

“Sebagian dhuafa, ada yang diserahkan dalam waktu berbeda. Baik dengan cara diundang maupun diserahkan langsung oleh relawan Lazismu RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Gamping,” kata Alfis.

Wakil Bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY Dede Haris Sumarno SE MM mengungkapkan, kegiatan tersebut relevan pula dengan tema Muktamar Muhammadiyah di Solo pada 2022 lalu, yakni Memajukan Indonesia dan Mencerahkan Semesta.

“Ini salah satu bentuk konstribusi Muhammadiyah untuk umat serta diharapkan bisa berperan dalam memajukan Indonesia maupun mencerahkan semesta,” paparnya.
Artinya pula, dengan pemberian kado lebaran hingga uang saku, akan memberikan rasa kebahagian tersendiri bagi segenap penerima. Lalu saat berkumpul mengikuti pengajian dan bukber kian memperkuat silaturahmi serta bagian menambah ilmu agama Islam.

Sebelum acara pentasyarufan, diadakan ceramah agama oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY Ustad Ikhwan Ahada. Dalam ceramahnya Ikhwan menjelaskan tentang 10 hari terakhir Ramadan yang sangat istimewa dalam praktik ibadah bagi umat Muslim.

Disebutkan, dalam periode ini, terdapat malam yang sangat berharga yang disebut sebagai “Lailatul Qadr” atau “Malam Kebesaran”.

Malam ini diyakini sebagai malam di mana Alquran pertama kali diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Umat Muslim berusaha memperbanyak ibadah, doa, dzikir, dan amal kebajikan di malam-malam ini, berharap mendapatkan keberkahan dan pahala yang besar. Umat Islam akan menyambut Hari Kemenangan Idul Fitri yang dipenuhi dengan kegembiraan. (*)