Harga Beras di Atas HPP, Pengadaan Beras Bulog Terganggu

Harga Beras di Atas HPP, Pengadaan Beras Bulog Terganggu
Pedagang beras eceran di Kota Kebumen, masih memiliki stok cukup, seperti terlihat, Kamis (3/8/2023). (nanang wh/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN--Harga beras medium di pasaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) mempengaruhi pengadaan beras Bulog. Sebulan terakhir ini, pasokan beras kualitas medium oleh mitra Bulog, berhenti karena faktor itu.

Hal itu diungkapkan Kepala Gudang Bulog Kebumen Sidik Sugiharto, kepada koranbernas.id, Kamis (3/8/2023). Badan Pangan Nasional menetapkan, HPP beras medium masih Rp 9950. Sedangkan harga beras medium paling murah di tingkat penggilingan padi Rp 10.000 per kg.

“Sejak Juli, tidak ada kiriman beras dari mitra Bulog,” kata Sidik Sugiharto.

Mitra Bulog di Kebumen yang berjumlah 12 badan usaha kecil dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), kesulitan untuk memperoleh beras dengan harga di bawah Rp 10.000. Kemungkinan lain mereka memilih menjual beras ke pasaran dengan harga di atas HPP.

Pengadaan beras, dengan barang hasil panen petani Kebumen Musim Tanam (MT) 1 dan (MT) 2 tahun 2022/ 2023 mencapai 4300 ton lebih. Sebagian atau 3600 ton lebih digunakan untuk bantuan sosial keluarga miskin selama tiga bulan, sisanya untuk cadangan pangan dan stabilisasi harga beras. Operasi pasar untuk stabilisasi harga beras, menggunakan beras stok Bulog.

Seorang pedagang beras mengungkapkan, pekan ini harga beras paling murah Rp 10.000. Kualitasnya, beras patah lebih dari 20 persen, menir lebih dari 2 persen. “Jarang yang mau membeli beras ini,”ujar seorang pedagang.

Beras medium dan premium dengan kualitas lebih baik, harga berkisar Rp 12.000 - Rp 14.000. Paling banyak pembelinya yang harganya di atas Rp 12.000 sekilo. Harga itu lebih tinggi dibandingkan dengan Harga Eceran Tertinggi ( HET) yang ditetapkan Badan Pangan Nasional Rp 10.000 per kg. (*)