Halo Anak Diluncurkan di Yogyakarta, Aplikasi Pertama di Indonesia Khusus Melayani Kesehatan Anak

Aplikasi ini membantu orang tua agar memiliki literasi yang lebih baik lagi tentang kesehatan anak.

Halo Anak Diluncurkan di Yogyakarta, Aplikasi Pertama di Indonesia Khusus Melayani Kesehatan Anak
Launching aplikasi Halo Anak, Rabu (28/8/2024), di ARTOTEL Suites Bianti - Yogyakarta. (sholihul hadi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Yogyakarta kembali menjadi pusat perhatian di bidang kesehatan menyusul diluncurkannya Halo Anak, aplikasi berbasis Android dan IOS pertama di Indonesia yang secara khusus fokus melayani kesehatan dan imunisasi anak.

Menariknya, launching Halo Anak yang berlangsung di ARTOTEL Suites Bianti - Yogyakarta Jalan Urip Sumoharjo, Rabu (28/8/2024), dilakukan oleh Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof dr Ova Emilia M Med Ed Sp OG Ph D, sekaligus penggagas aplikasi tersebut.

“Ini merupakan ide bersama dari teman-teman angkatan 1982. Kita melihat kesehatan anak masih menjadi pekerjaan rumah (PR), belum lagi kesehatan ibu,” ungkap Prof Ova.

Kenapa dimulai dari anak? Menurut dia, karena sangat penting, bukan hanya untuk kepentingan masa sekarang tetapi juga yang akan datang. Harapannya, keberadaan Halo Anak mampu menjadi semacam penghubung kerja sama antara orang tua, perawat dan anak.

“Biasanya anak itu manut diajak oleh orang tuanya. Aplikasi ini membantu orang tua agar memiliki literasi yang lebih baik lagi tentang kesehatan anak,” jelasnya.

Sesi pengenalan aplikasi Halo Anak usai diluncurkan, Rabu (28/8/2024). (sholihul hadi/koranbernas.id)

Ke depan, pengembangan aplikasi tersebut bukan untuk balita saja tetapi juga kalangan remaja. “Ternyata remaja itu rentan. Mereka jarang datang ke dokter padahal masalahnya banyak. Karena literasinya kurang, bertanya teman tetapi akurasinya juga kurang,” tambahnya.

Prof Ova berharap Halo Anak dimulai dari yang kecil ke depan bisa menjadi bola salju besar dan berdampak positif bagi kesehatan secara luas. “Semoga lancar dan kita dapat menikmati anak yang sehat menjadi tumpuan kesehatan,” ungkapnya.

Sependapat, Irjen Pol Purn Y Wahyu Saronto MSi yang juga hadir pada peluncuran aplikasi itu menyampaikan sampai tahun 2040 akan berkembang berbagai penyakit. Ini terjadi akibat pengaruh perkembangan teknologi, kehidupan sosial budaya, keamanan maupun ekonomi.

Salah satu penyakit yang butuh perhatian adalah kesehatan mental anak. Situasi seperti itu tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan seluruh belahan dunia.

Ilmu kedokteran

Sebagai upaya meningkatkan kesehatan masyarakat, Wahyu Saronto yang pernah menjabat Kapolda DIY itu berpesan untuk melakukan antisipasi secara ilmu kedokteran maupun dari aspek sosial budaya masyarakat.

“Kita antisipasi bersama sesuai profesi masing-masing. Dokter anak perlu mendalami betul jenis-jenis penyakit. Ini kaitannya dengan masalah bangsa. Anak yang akan tumbuh dewasa adalah bibit-bibit generasi masa depan,” tandasnya.

Mengingat masih ada orang tua yang belum tentu paham teknologi digital, Wahyu Saronto berpesan Halo Anak agar dibuat sederhana. “Belum semua paham gadget walaupun kita hidup dari situ. Perlu dibuat aplikasi yang sederhana,” ujarnya.

Tim Teknis Halo Anak, Irwan Kartadipura saat forum dialog dan tanya jawab menyampaikan layanan Halo Anak meliputi Konsultasi Kesehatan Gigi Anak, Konsultasi Kesehatan Anak, Konsultasi Tumbuh Kembang Anak, Konsultasi Reproduksi Remaja, Konsultasi Psikologi Remaja. Aplikasi Halo Anak berada di bawah naungan PT Husada Delapan Dua sebagai pengembang.

Berpengalaman

Adapun keunggulan Halo Anak selain memiliki beragam layanan di antaranya konsultasi kesehatan anak kapan pun dan di mana pun serta layanan tebus obat tanpa harus antre, juga didukung oleh dokter spesialis dan berpengalaman.

Selain itu, juga terintegrasi dengan rumah sakit. “Kami menyediakan promo free voucher 50 ribu untuk konsultasi pertama dengan kode voucher ANAKSEHAT,” ujarnya.

Didampingi dokter Eddy selaku Tim Dokter Halo Anak, Iwan sepakat langkah kecil kali ini menjadi bagian dari wujud kepedulian terhadap kesehatan anak-anak Indonesia. “Anak yang sehat adalah masa depan Indonesia. Ide ini sebenarnya sudah lama kami siapkan dua tahun,” jelasnya.

Saat ini masyarakat mungkin tidak asing lagi dengan beragam aplikasi layanan kesehatan. Yang membedakan, Halo Anak memiliki fitur imunisasi sehingga memudahkan orang tua. “Tidak perlu menunggu saat mendatangi fasilitas kesehatan. Tidak ada lagi cerita datang mruput menunggu lama. Ini yang membuat aplikasi kami beda,” ungkapnya.

Melalui aplikasi Halo Anak orang tua juga bisa memantau riwayat kesehatan anaknya. “Orang tua bisa melihat anaknya dulu pernah sakit apa, obatnya apa. Semua di-record dengan baik. Ini adalah recording yang ada di genggaman Bapak Ibu. Ingat waktu kecil saya ada buku KMS (Kartu Menuju Sehat). Jika KMS itu hilang, ya sudah catatan itu hilang,” kata Iwan. (*)