Gunakan Panca Indera di Jalan Allah

Gunakan Panca Indera di Jalan Allah

KORANBERNAS.ID, BANTUL--Masjid Al Iklas Padukuhan Ceme Kalurahan Srigading Kapanewon Sanden Bantul, menggelar pengajian Nuzulul Quran dengan tema “Jadikan Al-quran sebagai petunjuk dan nasihat dalam kehidupan” yang menghadirkan Ustad Sutarjo MA dari Patuk Gunungkidul.

Tampak hadir dalam pengajian tersebut Panewu Anom Kapanewon Sanden, Istadi, pimpinan MWC NU Kapanewon Sanden, Bhabinkamtibmas Kalurahan Srigading Bripka Afif Rudiyanto, Lurah Srigading H. Prabawa Suganda dan jamaah masjid di wilayah Kring 1 Srigading.

Sekretaris Panitia Penyelenggara Sutanto dalam rilis yang dikirim ke koranbernas.id, Minggu (17/4/2022) menjelaskan, pengajian rutin digelar setiap tahunnya. Namun karena pandemi Covid-19, tahun 2020 dan 2021 tidak diselenggarakan.

“Dan tahun ini karena kondisinya semakin membaik, kita berani menggelarnya kembali. Pengajian kita laksanakan Kamis (14/4/2022) malam lalu,” tutur Sutanto.

Ustadz Sutarjo dalam tausiyahnya mengatakan, banyak orang yang punya mata namun tidak bisa melihat kebenaran. Punya hati tetapi tak mampu menggunakan perasaan di jalan kebaikan dan punya telinga tapi tak mampu mendengar petunjuk Allah SWT.

“Maka kita mesti menggunakan panca indera kita sesuai petunjuk-Nya melalui Kitab Suci Alqur`an dan Sunah Nabi. Islam bisa diartikan Ingin Selamat Lanjutkan Ajaran Muhammad,” tambah Ustadz Sutarjo.

Manusia lanjutnya, memiliki kewajiban memuji Allah SWT meski sesungguhnya Allah tak butuh pujian. Dipuji manusia ataupun tidak, hal itu tak akan mempengaruhi keagungan-Nya. Manusia mesti memuji Allah karena telah banyak diberi nikmat tiada terhingga, baik itu nikmat lahir maupun batin.

Manusia yang tidak berada di jalan Allah kelak akan mendapat kesulitan di hari akhir. Sebagaimana firman Allah dalam Surat Thaha ayat 124: “Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta”

Manusia hidup di dunia tak lepas dari adanya ujian, sebagaimana firman Allah dalam QS.Albaqarah ayat 155: “Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar”.

“Ujian tersebut termasuk adanya Covid -19 yang menyebabkan selama hampir 2 tahun kita tak bisa melaksanakan aktivitas secara normal. Tak boleh pertemuan, tak boleh salat berjamaah. Dengan adanya wabah maka kita senantiasa harus taat kepada Allah SWT, taat kepada Rasulullah, dan taat kepada pemimpin (umara),” tandasnya.

Panewu Anom dalam sambutannya meminta masyarakat termasuk yang hadir dalam pengajian, untuk senantiasa tetap menjaga prokes dengan tetap mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas dan tak lepas mengiringi setiap gerak langkah dengan melangitkan doa kepada Allah.

“Atas nama bapak Panewu, kami menyampaikan apresiasi kepada warga masyarakat Ceme yang telah mengadakan pengajian malam hari ini. Ini hal yang luar biasa karena dengan acara ini menunjukkan kekompakan dari segenap warga. Masyarakat di sini sangat menjunjung nilai religius sebagai poin penting dalam hidup,”puji Istadi.(*)