FKY 2024 Ramah Lingkungan, Nol Limbah Terbuang ke TPA
Semua sampah akan melalui proses pemilahan dan pengolahan.
Muhammad Zukhronnee Muslim 
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2024 yang berlangsung di Lapangan Bawuran Pleret Bantul pada 10-18 Oktober menerapkan sistem pengelolaan sampah yang inovatif. Inisiatif ini menjadi terobosan baru bagi sejarah festival budaya di Yogyakarta.
"Kami berkomitmen untuk menjadikan FKY 2024 sebagai festival yang ramah lingkungan. Semua sampah akan melalui proses pemilahan dan pengolahan, tanpa ada yang berakhir di TPA," tegas B M. Anggana, Ketua FKY 2024, saat Jumpa Pers di The Malioboro Hotel Yogyakarta, Kamis (3/10/2024) silam.
Kepala Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Dian Lakshmi Pratiwi, mendukung penuh inisiatif tersebut. "Ini adalah langkah kongkret memadukan pelestarian budaya dengan kepedulian lingkungan. FKY harus menjadi contoh bagaimana sebuah festival besar bisa diselenggarakan secara berkelanjutan," ujarnya.
Butet Kartaredjasa selaku Steering Committee FKY 2024 menambahkan program pengelolaan sampah ini sejalan dengan tema festival tahun ini, Umpak Buka.
Sistem ketat
"Seperti filosofi umpak yang menjadi fondasi, kepedulian terhadap lingkungan harus menjadi dasar dalam setiap kegiatan budaya kita," jelasnya.
Panitia festival akan menerapkan sistem pemilahan sampah yang ketat. Pengunjung akan diedukasi memilah sampah secara mandiri, dan sampah yang terkumpul didistribusikan langsung ke mitra pengolahan sampah untuk didaur ulang.
Selain fokus pada pengelolaan sampah, FKY 2024 juga disertai berbagai program unggulan seperti Jelajah Budaya, pameran Azimat-Siasat dan berbagai kompetisi seperti Rakitswara, Gladhen Jemparingan, serta Kompetisi Mural dari Rakyat.
Festival yang merupakan bagian dari roadmap tematik lima tahun ini akan diisi berbagai aktivitas mulai dari pawai, pertunjukan seni, pameran, hingga diskusi budaya.
Informasi lengkap tentang festival dapat diakses melalui website fky.id dan akun Instagram @info.fky. (*)
