Empat Kecamatan di Kebumen Kekurangan Guru SD

Penempatan guru SD selain memperhatikan domisili dan kebutuhan guru di satu tempat, juga faktor psikologis.

Empat Kecamatan di Kebumen Kekurangan Guru SD
Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia Kebumen, Amiruddin. (nanang w hartono/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Empat kecamatan di Kabupaten Kebumen kekurangan guru Sekolah Dasar (SD) yang berasal dari wilayah tersebut. Saat ini, sebagian besar guru di empat kecamatan itu berdomisili dari kecamatan terdekat.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kebumen, Amiruddin, kepada koranbernas.id, Selasa (22/4/2025), menjelaskan empat kecamatan itu meliputi Karangsambung, Sadang, Ayah dan Padureso.

Pada empat kecamatan itu, guru SD yang berdomisili di satu kecamatan sangat sedikit. "Untuk memenuhi kebutuhan guru SD, ditempatkan guru yang domisilinya dari kecamatan terdekat," ujarnya.

Amiruddin mengatakan, melalui kebijakan Bupati Kebumen Lilis Nuryani yang menata distribusi guru SD, maka tidak ada lagi guru yang berdomisili puluhan kilometer dari tempatnya mengajar.

Domisili jauh

Namun diakui masih ada kendala persebaran SD dengan domisili guru sehingga pada beberapa kecamatan guru dengan domisili jauh dari tempatnya mengajar tidak bisa dihindari.

"Ada tujuh orang sudah pindah sekolah, pada peluncuran kebijakan itu," kata Amiruddin. Ketujuh orang yang bersedia pindah domisilinya ada yang mencapai 40-an km dari tempatnya mengajar.

Guru yang domisili di Kecamatan Mirit mengajar di Rowokele. Tetapi ada dua orang guru dengan domisili jauhnya sama tidak bersedia pindah.

Alasan mereka sudah merasakan nyaman mengajar di sekolah itu. Sedangkan guru yang lain dua tahun lagi pensiun.

Faktor psikologis

Amiruddin mengatakan mutasi guru tidak menjadi wewenang sepenuhnya daerah melainkan dengan sistem integrasi mutasi ASN. "Perlu ada persetujuan Badan Kepegawaian Nasional lebih dahulu," kata Amiruddin.

Penataan penempatan guru SD selain memperhatikan domisili dan kebutuhan guru di satu tempat, juga memperhatikan faktor psikologis guru.

"Tidak ideal seorang guru SD mengajar di desa tempat domisilinya. Ada hambatan psikologis menjadi guru profesional, misalnya dalam hal pemberian nilai kepada seorang siswa, jika orang tuanya tokoh masyarakat," katanya.

Ahli pendidikan menganjurkan jarak ideal domisili guru dan sekolah 5 - 10 km di luar desa domisili guru. (*)