Pelatihan Jurnalistik Menarik Minat Peserta
KORANBERNAS.ID, BANTUL--Keluarga besar MTsN 3 Bantul yang berlokasi di Wukirsari Imogiri, menggelar pelatihan jurnalistik dengan narasumber Pranata Humas Kanwil Kemenag DIY H. Bramma Aji Putra, S.Kom.I. Kegiatan diikuti semua guru, TU dan perwakilan siswa.
“Pelatihan ini sangat menarik peserta, karena menambah ilmu dan wawasan. Suasana juga cair, dengan adanya komunikasi dua arah dari peserta dan narasumber,” kata Drs Sutanto salah satu guru MTsN 3 Bantul dalam rilis yang dikirim ke redaksi koranbernas.id, Kamis (20/1/2022). Kegiatan ini sendiri telah digelar sehari sebelumnya.
Dalam pelatihan, Bramma menjelaskan tentang news value (nilai berita) kepada para peserta.”Berita adalah laporan peristiwa, tetapi tidak semua peristiwa diberitakan. News values yang menjadi acuan sebuah kejadian layak diberitakan atau tidak,” kata Bram.
Nilai berita, kata Bram, meliputi magnitude, significance, proximity, prominence, timeliness, dan human interest.Menurut Bramma, Magnitude dapat dimaknai seberapa luas pengaruh suatu peristiwa bagi publik atau masyarakat luas. Misal, kenaikan harga sembako. Significance adalah seberapa penting arti suatu peristiwa bagi publik. Misalnya, berita mengenai pandemi Covid-19. Kemudian Proximity adalah kedekatan secara geografis dan psikologi. Yang dimaksud misalnya bencana banjir di Jakarta, tentu menarik bagi warga Jakarta. Prominence adalah ketokohan orang yang terlibat dalam sebuah peristiwa. Misalnya Menteri Agama atau Kakanwil Kemenag, tentu layak menjadi berita. Timeliness, tingkat aktualitas suatu peristiwa, yang menuntut peristiwa yang baru saja terjadi. Misal, peristiwa semenit, sejam, atau maksimal sehari yang lalu. Sedangkan Human Interest, adalah menyentuh perasaan kemanusiaan publik.
“Para peserta mesti menjadikan nilai berita ini sebagai pedoman membuat berita,” tegas Bramma.
Kepala madrasah, Sugeng Muhari, S.Pd.Si mengatakan, workshop dimaksudkan sebagai sarana mendapatkan ilmu tentang kepenulisan.
“Kita ingin di tahun 2022, semua yang berkaitan dengan madrasah bisa diberitakan melalui website dan media sosial madrasah, website dan media sosial Kementerian Agama, media daring dan media konvensional,” harap Sugeng.
Sebagai apresiasi untuk peserta yang mengikuti workshop dengan aktif, di akhir acara Bramma memberikan reward buku karyanya berjudul “Menembus Koran” kepada Aswantri. Sedangkan untuk narasumber, Drs Sutanto yang merupakan guru seni budaya menyampaikan sebuah puisi akrostik. (*)