Dukung Program Penurunan Stunting, Keamanan Pangan Sangat Penting

Makanan disebut aman apabila terbebas dari tiga cemaran.

Dukung Program Penurunan Stunting, Keamanan Pangan Sangat Penting
Anggota Komisi IX DPR RI, Sukamto, memberikan edukasi mengenai keamanan pangan. (sholihul hadi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN – Program pemerintah untuk menurunkan angka stunting tidak akan berjalan maksimal tanpa ada kolaborasi dan sinergi. Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) pun konsens memberikan dukungannya.

“Keamanan pangan sangat penting untuk mendukung program pemerintah menurunkan angka stunting. Ketika makanan-makanan itu aman maka bisa diserap di dalam tubuh dengan baik, bisa dimetabolisme. Ada protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral, lancar masuk ke dalam tubuh,” ungkap  Etty Ernawati STP, Ketua Tim Kerja Kelompok Substansi Informasi dan Komunikasi Balai Besar POM (BBPOM) Yogyakarta.

Usai menjadi narasumber Komunikasi, Informasi dan Edukasi Obat dan Makanan Bersama Tokoh Masyarakat H Sukamto SH Anggota Komisi IX DPR RI, Rabu (20/9/2023), di Rumah Aspirasi H Sukamto SH, lebih jauh Etty menyampaikan apabila pangan yang dikonsumsi tidak aman maka akan terjadi kondisi sebaliknya.

“Ketika pangan tidak aman bisa jadi si anak yang tadinya sudah mengkonsumsi makanan bergizi, akhirnya menjadi tidak bisa dimetabolisme dan anak menjadi stunting,” ungkapnya.

Etty Ernawati. (sholihul hadi/koranbernas.id)

Di hadapan lebih dari 500 peserta sosialisasi yang diinisasi oleh Sukamto bekerja sama dengan Badan POM itu, Etty menjelaskan makanan disebut aman apabila terbebas dari tiga cemaran.

Pertama, cemaran fisik. Wujudnya bisa dilihat, dirasa dan diraba. “Contohnya ada rambut, kerikil, potongan serangga, staples,” ujarnya.

Kedua, cemaran mikroba atau mikrobiologi. Ini ada kaitannya dengan kebersihan saat proses mengolah makanan.

“Kalau makanannya tidak bersih dan cara mengolahnya tidak benar, cara menyajikannya juga tidak bersih, maka pada makanan itu akan banyak bakteri yang bisa menyebabkan keracunan,” jelasnya.

ARTIKEL LAINNYA: Jangan Gunakan Obat Semaunya, Anggota DPR RI Sukamto Beri Edukasi Warga Cangkringan

Ketiga, cemaran kimia. Tidak sedikit makanan mengandung bahan-bahan kimia seperti pewarna berbahaya, formalin maupun bahan tambahan pangan yang berlebihan jumlahnya.

Ketika bahan-bahan itu masuk tubuh, lanjut dia, akan terakumulasi akhirnya lama-lama jumlahnya menjadi banyak dan bisa menyebabkan penyakit kanker.

Menurut Etty, dari tiga itu yang paling berbahaya adalah cemaran kimia.

Kenapa?

ARTIKEL LAINNYA: Penuh Gelak Tawa, Anggota DPR RI Sukamto Undang 52 Janda Saat Sosialisasi Obat dan Makanan

“Cemaran kimia itu tidak kita rasakan. Mungkin kita setiap hari makan puli atau kerupuk gendar padahal ada beberapa yang mengandung boraks. Kita tidak merasakan tapi nanti setelah sepuluh tahun kemudian tahu-tahu kita sudah terdiagnosis kanker. Jadi bahayanya di situ,” tambahnya.

Seperti diketahui, kanker merupakan penyakit kategori berat yang sampai sekarang agak sulit pengobatannya.

Sepakat, Sukamto menyampaikan pada prinsipnya tidak semua makanan bisa dimakan. Begitu pula, tidak semua obat bisa diminum.

Anggota Fraksi PKB DPR RI ini juga sepakat keamanan pangan sangat erat kaitannya dengan kesehatan. “Kekayaan paling tinggi adalah sehat. Orang hidup yang penting adalah sehat dan sehat itu tergantung dari makanannya. Saat badan sehat ketela saja rasanya sangat enak,” ungkapnya.

ARTIKEL LAINNYA: Beli Obat Jangan Sembarangan, Badan POM dan Anggota DPR RI Sukamto Sosialisasi di Gunungkidul

Untuk menjaga kesehatan sekaligus mencegah stunting terlebih lagi bagi ibu hamil dan menyusui, Sukamto menyarankan agar banyak mengkonsumsi sayur dan buah-buahan.

Yang terpenting, kata Sukamto, jangan mudah stress. “Hidup itu jangan stres. Semua orang pasti punya  masalah,” tandasnya.

Edukasi kali ini diikuti peserta dari beragam kalangan di antaranya tokoh masyarakat serta para kiai. (*)