Jangan Gunakan Obat Semaunya, Anggota DPR RI Sukamto Beri Edukasi Warga Cangkringan
Tidak sedikit anak muda terkena penyakit ginjal bahkan sebagian menjalani cuci darah.
KORANBERNAS.ID, SLEMAN – Untuk kesekian kalinya, anggota Komisi IX DPR RI mengingatkan kepada masyarakat jangan sampai menggunakan obat semaunya. Pemakaian obat-obatan apabila kimia yang tidak terkontrol bisa berdampak serius bagi kesehatan.
“Tidak semua obat boleh digunakan semaunya. Misalnya obat tidur dengan resep dokter, gunakan sesuai petunjuk dokter,” ujarnya saat menjadi narasumber Komunikasi, Informasi dan Edukasi Obat dan Makanan Bersama Tokoh Masyarakat H Sukamto SH Anggota Komisi IX DPR RI, Kamis (31/8/2023), di Barak Gayam, Dliring Argomulyo Cangkringan Sleman.
Diketahui, beberapa jenis obat berdasarkan penggolongannya merupakan jenis obat bebas dan obat bebas terbatas. Keduanya bisa diperoleh di apotek maupun toko obat.
Semua obat terdapat aturan penggunaannya, biasanya tertera pada kemasan, namun demikian kadang-kadang diabaikan begitu saja. Sedangkan obat keras hanya bisa diperoleh dengan resep dokter.
Anggota Komisi IX DPR RI Sukamto mengundang peserta maju dan mengajaknya bercanda. (sholihul hadi/koranbernas.id)
Sukamto kembali mengingatkan apabila meminum obat hendaknya jangan berdasarkan keinginannya sendiri. “Jangan meminum obat pakai aturan sendiri,” ungkapnya.
Menurut dia, penggunaan obat yang tidak sesuai dosis bisa berakibat penyakit ginjal. Sebagaimana realita yang terjadi di masyarakat akhir-akhir ini, Sukamto menyatakan tidak sedikit anak muda terkena penyakit ginjal bahkan sebagian menjalani cuci darah.
Terkait dengan obat-obat tradisional berkhasiat menghilangkan pegel linu atau obat kuat, misalnya, politisi senior Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DIY ini juga wanti-wanti saat mengkonsumsinya.
“Jangan suka beli obat yang gampang ceng…,” ujarnya disambut tawa ratusan peserta acara itu yang barak pengungsian Gunung Merapi tersebut.
Plt BPOM DIY, Ani Fatimah, memberikan penjelasan. (sholihul hadi/koranbernas.id)
Narasumber lainnya yaitu Plt Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DIY, Ani Fatimah, menjelaskan mengenai jenis-jenis obat, makanan dan kosmetik yang berbahaya bagi kesehatan.
Khusus bahan pangan, Ani mengingatkan masyarakat harus mewaspadai makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya. Ciri-cirinya secara kasat mata dapat diketahui dari warnanya ngejreng, terutama jajanan anak sekolah.
Warna ngejreng tersebut berasal dari pewarna tekstil atau teres yang sering digunakan untuk membuat layangan. Harganya memang murah. Persoalannya, teres jika digunakan sebagai pewarna makanan bisa menimbulkan penyakit kanker.
“Kenapa sekarang banyak orang menderita kanker, salah satunya disebabkan oleh makanan yang menggunakan zat pewarna dan pengawet formalin,” terangnya.
ARTIKEL LAINNYA: Bupati Klaten Memprioritaskan Aspirasi Pelayanan Publik
Selain bahan kimia berbahaya, Ani juga menyampaikan bahayanya makanan dibungkus kertas koran. ”Kertas koran terdapat tinta yang mengandung logam berat timbel atau pb. Lama-lama terkumpul di dalam tubuh menimbullan penyakit,” kata dia.
Mengingat fungsi ginjal adalah mengeluarkan toksin, menurut dia, apabila ginjal terpacu sehingga terlalu berat maka tidak kuat. Sekarang ini banyak orang yang menjalani cuci darah.
Edukasi kali ini dimeriahkan hiburan spontan nyanyi bareng. Hadir pula dalam kesempatan itu Lurah Argomulyo Danang Hendri Bintoro, tamu undangan serta tokoh masyarakat. (*)