PPKM Darurat Ternyata Belum Mampu Menurunkan Kasus Covid-19

PPKM Darurat Ternyata Belum Mampu Menurunkan Kasus Covid-19

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL – Meski gencar dilakukan, namun PPKM Darurat yang diberlakukan sejak tanggal 3 Juli lalu dan akan berakhir pada Selasa (20/7/2021) besok, ternyata belum mampu menurunkan kasus penularan Covid-19. Meski demikian, pemerintah pusat sudah mewacanakan perpanjangan masa PPKM Darurat, mengacu pada situasi penyebaran kasus Covid-19 yang masih mengganas.

Berdasarkan data pada Dinas Kesehatan Gunungkidul hingga Senin (19/7/2021) malam, jumlah kasus pandemi ini sudah menembus 11.917 kasus terkonfirmasi positif. Dari jumlah ini, sebanyak 8.230 orang dalam kondisi sembuh, sementara 3.129 orang masih menjalani perawatan baik isoman maupun di rumah sakit. Sedang yang meninggal dunia akibat Covid-19 sudah mencapai 558 orang warga.

Bahkan menurut Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawati, pada Senin (19/7/2021) ini pihaknya mencatat penambahan terbanyak kasus meninggal dunia akibat Covid-19 yang mencapai 28 orang. Jumlah tersebut sebanyak 21 pasien yang meninggal dirawat di rumah sakit, dan 7 orang lainnya merupakan pasien isolasi mandiri.

Dewi mengaku belum mengetahui apakah PPKM Darurat akan benar-benar diperpanjang atau tidak. Namun keputusan itu tergantung pada hasil evaluasi pemerintah dari PPKM Darurat periode pertama. "Kalau dinilai masih belum efektif dan perlu diperketat, ya mau tidak mau harus PPKM Darurat lagi," ujarnya.

Menurut Dewi, lama masa PPKM Darurat juga sangat tergantung pada masyarakat. Selama aturan bisa diikuti, termasuk dalam hal kepatuhan protokol kesehatan (prokes), maka hasilnya pada kasus Covid-19 akan terlihat. Ia pun berharap masyarakat lebih bersabar jika nantinya PPKM Darurat resmi diperpanjang.

Pada sisi lain, kedisiplinan prokes juga perlu diperkuat agar hasil PPKM Darurat bisa sesuai harapan. "Kalau mau PPKM Darurat ini cepat selesai, tentu kita sebisa mungkin mengikuti aturan yang ada," jelas Dewi Irawati.

Sudah Menyebar

Ditambahkan juga, berdasarkan swab pasien Covid-19 yang diteliti laboratorium, varian Delta sudah menyebar di kabupaten terluas di Provinsi DIY ini. Hanya saja diakui, untuk penyebarannya masih perlu penelusuran lebih lanjut, termasuk angka pasien di Gunungkidul yang telah tertular varian Delta, pihaknya belum bisa merilis hal tersebut.

Dia menjelaskan, varian Delta penularannya lebih cepat jika dibandingkan dengan varian lainnya. Untuk gejala yang dialami oleh pasien juga lebih berat.

Berkaitan dengan antisipasinya, menurut Dewi, semua berada di tangan masyarakat. Penerapan protokol kesehatan harus lebih ketat diterapkan dalam setiap kegiatan yang dilakukan masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Gunungkidul kini terus berupaya mempercepat proses vaksinasi Covid-19. Salah satu strategi yang dilakukan adalah menggelar vaksinasi di destinasi wisata.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, mengatakan strategi ini dilakukan agar sektor pariwisata tidak mati suri selama PPKM Darurat. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan minat masyarakat dalam mengikuti vaksinasi. "Ini juga menjadi cara agar warga tidak jenuh dengan pemberlakuan PPKM Darurat," jelasnya. (*)