Dua Menit Delapan HP Raib Saat Kelas Kosong, Pengamanan Sekolah Diperketat
KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri favorit di Kabupaten Purworejo disusupi pencuri. Akibat kejadian itu, siswa siswinya kehilangan handphone (HP) di dalam kelas saat mengikuti ekstrakurikuler marching band.
Ada delapan unit telepon seluler (ponsel) milik siswa siswi tersebut raib, Minggu (29/1/2023) silam, terdiri merk Samsung empat unit, Redmi dua unit, Realme satu unit dan merk Oppo satu unit.
Peristiwa pencurian tersebut bukan yang pertama. Pada 12 Oktober 2022, kejadian serupa menimpa para murid yang saat itu sedang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler (ekskul). Empat HP hilang. Pelaku terekam kamera CCTV (Closed Circuit Television). Pada kejadian pertama, pihak sekolah sudah melapor ke Polsek Purworejo.
"Kejadian ini menjadi tamparan buat saya, baru empat bulan menjabat sudah dua kali ada kejadian pencurian. Yang dulu (Oktober 2022) empat buah HP, kemarin hilang delapan buah HP. Yang lebih menyedihkan, ada satu anak yang kehilangan dua kali," kata Tuwuh Sutrisno, Kepala SMPN 1, Selasa (31/1/2023), di kantornya.
Diduga, pelaku pencurian sudah paham kondisi sekolah. Terduga pelaku juga mengetahui dirinya terekam CCTV, bahkan sempat menggeser arah kamera yang berada di parkir sepeda motor depan kantor kepala sekolah agar tak terekam.
"Terduga pelaku terekam CCTV, pria umur sekitar 40-an, pakai motor pelat Purworejo. Tapi saat dicek oleh Polisi, itu pelat ganda (palsu). Pemiliknya orang Pangen. Antara motor yang di Pangen dengan yang terekam CCTV jenisnya berbeda," tambah Tuwuh.
Dari timeline rekaman kamera CCTV, terduga pelaku hanya butuh waktu dua menit untuk beraksi, saat kelas kosong.
"Saat kejadian siswa sedang ekskul marching band. Timeline nya berdasar rekaman CCTV, terduga pelaku masuk area sekolah pukul 08:41. Kemudian parkir pukul 08:42, lalu keluar. Pukul 09:05 masuk lagi parkir di tempat parkir sepeda motor guru depan kantor saya. Pukul 09:07 masuk kelas 8C dan 8D diduga mengambil HP. Pukul 09:09 keluar, sebelum naik motor ia sempat mengubah posisi kamera CCTV," jelas Tuwuh.
Pascakejadian tersebut, pihak sekolah memperketat pengamanan. Hanya orang tua yang memiliki kartu anggota paguyuban yang bisa masuk area sekolah. Pihak sekolah juga berencana menambah tenaga keamanan dan kamera CCTV.
"Saya berharap ke depan tidak terjadi lagi pencurian di sekolah. Dan saya berharap pelaku pencurian bisa tertangkap," kata Tuwuh.
Kasat Reskrim Polres Purworejo, AKP Khusen Martono, yang dihubungi melalui sambungan telepon menjelaskan kasus dugaan pencurian HP di SMPN 1 telah dilaporkan ke pihaknya.
"Saat ini sedang kami selidiki," kata Khusen melalui pesan singkat. Dia melanjutkan, kerugian yang diderita oleh delapan murid itu mencapai Rp 20 juta. (*)