Panitia Sepakat Memindahkan Acara Bertajuk “Prambanan Bersholawat”

KORANBERNAS.ID, SLEMAN—Pihak panitia acara bertajuk “Prambanan Bersholawat” dan pihak PT Taman Wisata Candi Prambanan-Ratu Boko, sepakat untuk memindahkan kegiatan atau acara bertajuk “Prambanan Bersholawat”. Keputusan ini keluar, setelah kegiatan yang bakal menghadirkan tokoh agama Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah, menjadi sorotan dan menuai beragam reaksi dari netizen.

Kabar perubahan lokasi ini dikonfirmasi langsung oleh Ketua Pelopor CB, Prawiten, kepada awak media pada Selasa (6/5/2025) sore.

“Ya kami fiks akan memindahkan kegiatan yang semula akan kami helat di Lapangan Utara Candi Sewu ini,” kata Witen, didampingi General Manager PT Taman Wisata Candi Prambanan-Ratu Boko, Ratno Timur dan perwakailan dari Gus Miftah, Wahyu Laksono.

Sebagaimana tersebar di medsos, semula, acara yang digagas oleh Pelopor CB-sebuah komunitas motor CB di Yogyakarta ini, memang akan berlangsung di Lapangan Utara Candi Sewu. Ratno Timur, memberikan klarifikasi bahwa lapangan utara Candi Sewu memang berada di zona tiga kawasan Candi Prambanan dan lazim digunakan untuk berbagai kegiatan komunitas.

“Luas area lapangan Candi Sewu mencapai 28 ribu meter persegi. Kegiatan Pelopor CB juga pernah sukses dilaksanakan di sini pada tahun 2023 lalu. Kegiatan sebelumnya berjalan aman,” terangnya.

Pernyataan Ratno, diperkuat penjelasan Witen. Witen mengungkapkan bahwa komunitas Pelopor CB, sebenarnya bukan kali pertama ini mengadakan acara di kawasan Prambanan. Pada tahun 2023, lapangan utara Candi Sewu menjadi lokasi perhelatan yang sama. Kemudian pada tahun berikutnya, Tebing Breksi Prambanan menjadi tuan rumah acara tahunan tersebut.

Menurut Witen, selama menggelar acara tahunan ini, masyarakat di sekitar lokasi acara pun menyambut baik dan mendukung kegiatan dimaksud. Bahkan masyarakat juga ikut merasakan dampak positif secara ekonomi dari keramaian yang terjadi.

“Untuk tahun ini, awalnya kami berencana menggelar acara Pelopor CB kembali di zona tiga lapangan Prambanan pada tanggal 10-11 Mei. Lokasinya sendiri berjarak sekitar 1,3 km dari Candi Prambanan. Kami mohon maaf, karena flyer dengan latar belakang Candi Prambanan justru menimbulkan polemik di masyarakat,” sesal Witen.

Witen mengakui adanya kekeliruan dalam pembuatan flyer promosi yang menampilkan gambar megah Candi Prambanan. Namun, ia meluruskan bahwa penggunaan nama “Prambanan” semata-mata merujuk pada wilayah Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, yang menjadi lokasi sebenarnya acara.

Mengenai penggunaan gambar Candi Prambanan, Witen menegaskan bahwa hal tersebut murni didasari oleh rasa bangga komunitas CB terhadap warisan budaya yang ikonik tersebut, tanpa adanya maksud atau tendensi lain.

“Kami kemudian mendapat saran yang bijak dari Gus Miftah agar kegiatan ini dipindahkan ke lokasi yang baru. Seiring dengan itu, tema acara pun diubah dari “Prambanan Bersholawat” menjadi “Pelopor Bersholawat”,” jelas Witen.

Perwakilan Gus Miftah, Wahyu Laksono, menegaskan bahwa acara ini bukanlah inisiasi dari pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji tersebut.

“Status Gus Miftah adalah sebagai pihak yang diundang oleh panitia Pelopor CB sejak tiga pekan lalu. Jadi, anggapan bahwa Gus Miftah adalah penyelenggara acara ini tidak benar,” tegas Wahyu.

Wahyu menambahkan, demi kebaikan bersama dan merespons polemik yang berkembang, Gus Miftah juga telah menyarankan kepada panitia untuk mencari lokasi alternatif. Meskipun terjadi perubahan tempat, Wahyu memastikan bahwa Gus Miftah tetap akan hadir dan memeriahkan acara Pelopor CB tersebut.

Dengan adanya keputusan pemindahan lokasi ini, diharapkan polemik yang sempat mencuat dapat mereda dan acara “Pelopor Bersholawat” dapat berjalan lancar serta khidmat sesuai dengan tujuannya. Masyarakat pun kini menantikan pengumuman lokasi baru acara yang dijanjikan dalam waktu dekat. (*)