Dua Desa di Yogyakarta Ini Disiapkan untuk Bisa Go Global

Dua Desa di Yogyakarta Ini Disiapkan untuk Bisa Go Global
Kepala PPEJP Kementerian Perdagangan Sugih Rahmansyah (kanan), Kepala Kantor Wilayah II BCA Widjaja Stephen (tengah), dan EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn (kiri) menyapa peserta Pelatihan Perdagangan Ekspor bagi UMKM di Semarang, Jawa Tengah, Senin (11/9/2023). (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SEMARANG—Dua desa di DIY yakni Doesoen Kopi Sirap dan Kampung Batik Gemah Sumilir disiapkan untuk bisa mengembangkan UMKM nya sehingga go global. Untuk itu, perwakiloan dari dua desa binaan PT Bank Central Asia Tbk (BCA), ikut terlibat dalam pelatihan perdagangan ekspor yang berlangsung di Semarang dan Yogyakarta, 11-13 September 2023.

Dalam keterangan tertulisnya, Direktur BCA John Kosasih mengatakan, pelatihan digelar oleh BCA bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan RI, Kerjasama ini merupakan kelanjutan dari program yang sama, untuk mendorong pertumbuhan dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia.

Secara total, ada 60 pelaku usaha UMKM yang mengikuti pelatihan di Kota Yogyakarta dan Semarang. Pelatihan ini akan mencakup sejumlah materi yang akan mempersiapkan para peserta UMKM untuk membawa produknya ke kancah internasional, antara lain peningkatan kualitas produk, identifikasi potensi pasar ekspor, pemahaman akses eskspor, simulasi transaksi luar negeri, hingga promosi.

“Kontribusi BCA dalam pelatihan hari ini merupakan salah satu bentuk nyata kepedulian perseroan  terhadap pertumbuhan dan pengembangan UMKM Indonesia. Kami yakin bahwa kesuksesan UMKM  membutuhkan dukungan dari seluruh pihak, sehingga BCA berkomitmen untuk senantiasa mendampingi UMKM untuk bisa naik kelas. Dengan pelatihan ini, kami berharap supaya lebih banyak UMKM lagi yang bisa go export dan berpartisipasi dalam rantai pasokan global, sehingga bisa turut menambah devisa negara dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Direktur BCA John Kosasih.

UMKM merupakan salah satu tulang punggung perekonomian nasional. Menurut data Kementerian Koperas, Usaha Kecil, dan Menengah (Kemenkop UKM) RI, UMKM berkontribusi terhadap 60,5% Produk Domestik Bruto (PDB), dan mampu menyerap hampir 97% dari total tenaga kerja nasional.

Sedangkan rasio partisipasi UMKM dalam rantai nilai global berada di kisaran 4%, sehingga masih ada potensi-potensi pengembangan UMKM yang masih bisa dimaksimalkan, khususnya dalam mendorong aktivitas ekspor.

“Menyadari betapa besar peran UMKM terhadap perekonomian nasional, kami sangat termotivasi untuk konsisten memberikan dukungan kepada pelaku UMKM Indonesia dalam menggali potensi mereka, termasuk untuk memperluas akses pasar, baik di tingkat nasional maupun internasional. Kami sangat bersemangat untuk melihat dampak positif dari pelatihan ini, dan saya optimis UMKM Tanah Air akan semakin kuat dan mampu bersaing di pasar global,” tambah John Kosasih.

Sebagai informasi, dukungan BCA terhadap UMKM juga tercermin dari realisasi pembiayaan kepada UMKM yang tumbuh 16,5% YoY mencapai Rp109,8 triliun per Juni 2023. Selain itu, BCA juga menyelenggarakan BCA UMKM Fest 2023 pada pertengahan Agustus 2023, yang merupakan gelaran untuk ketiga kalinya sejak 2021. Kegiatan tahun ini dilaksanakan secara online dan offline, dan diikuti oleh sekitar 1.400 UMKM yang memasarkan produk-produk unggulannya.

Tidak hanya itu, BCA juga telah mengembangkan program BCA #BanggaLokal sejak November 2020. BCA membantu Pelaku Usaha Lokal yang lolos seleksi, yakni dalam hal peningkatan awareness, pengembangan transaksi, kesempatan pembiayaan modal kerja, hingga pengembangan produk baru.

Sampai Juni 2023, terdapat lebih dari 1.900 Pelaku Usaha Lokal yang tergabung di program Bangga Lokal Dari total 60 peserta UMKM di Semarang dan Yogyakarta yang mengikuti pelatihan ini, terdapat sejumlah pelaku UMKM yang berasal dari desa wisata binaan Bakti BCA, yakni Doesoen Kopi Sirap dan Kampung Batik Gemah Sumilir.

Melalui program CSR di bawah payung Bakti BCA, perseroan memang secara konsisten melakukan pembinaan berkelanjutan terhadap 15 desa wisata binaan, antara lain meliputi tata kelola destinasi, lingkungan, seni, budaya, hingga ekonomi.

“Pelatihan perdagangan ekspor ini saya harapkan dapat memberikan dampak positif bagi seluruh peserta UMKM yang hadir, termasuk pelaku UMKM yang berasal dari desa wisata binaan Bakti BCA,” lanjutnya.

Secara berkala, Bakti BCA juga akan memonitor dampak dari pelatihan ini, dan senantiasa mendampingi UMKM desa wisata binaan Bakti BCA hingga nantinya dapat melakukan ekspor.

“Saya meyakini bahwa upaya ini akan memberikan manfaat yang besar, terutama bagi perekonomian dan kesejahteraan komunitas desa,” tutup EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn.

BCA meyakini bahwa kesuksesan UMKM membutuhkan dukungan dari seluruh pihak, sehingga perseroan berkomitmen untuk senantiasa mendampingi UMKM untuk bisa naik kelas. Dengan pelatihan ini, BCA berharap supaya lebih banyak UMKM lagi yang bisa go export dan berpartisipasi dalam rantai pasokan global, sehingga bisa turut menambah devisa negara dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. (*)