Dua Delegasi Australia Menjajagi Kerja Sama Pertanian di Purworejo
KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Dua orang delegasi Australia, Mr OBrien dari Grow Safe Australia dan Mr Bruce Pearce seorang ahli pertanian, berkunjung ke Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (26/2/2020), guna menjajaki kerja sama dan investasi. Keduanya diterima Bupati Purworejo, Agus Bastian, di Ruang Pringgitan Rumah Dinas Bupati.
Melalui George Iwan Marantika selaku juru bicara yang juga Pengurus Kadin ini menjelaskan, kehadiran duta Australia ke Purworejo ini dalam rangka implementasi perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif kedua negara (IACEPA) antara Indonesia dan Australia.
Kerjasama yang ditawarkan lebih kepada tukar ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang teknologi pertanian. Mereka ingin menjalin kerja sama karena melihat Purworejo mempunyai lahan dan sebagai lumbung pangan ekonomi Indonesia.
Dalam paparannya, Mr Bruce Pearce menjelaskan Grow Safe Australia mengembangkan sistem pertanian khususnya mikrobiologi tanah dan pengembalian mineral tanah. Bentuk kerja sama yang ditawarkan adalah berbagi pengetahuan dalam memperbaiki kesehatan tanah.
Dengan tanah yang sehat, menurutnya, akan berdampak pada kesehatan tanaman. Selain untuk pakan ternak, tanaman itu nantinya juga bisa sebagai nutrisi yang dikonsumsi manusia sehingga akan berdampak pada kesehatan manusia.
Menurut Mr Bruce, sebagian besar penyakit berhubungan dengan kekurangan nutrisi. Mineral yang ada di dunia hilang dengan adanya penggunaan lahan pertanian. Pada skala besar, masalah kesehatan disebabkan oleh pertanian dengan metode lama yang menggunakan kimia secara tinggi.
Dalam rantai makanan, mineral adalah sesuatu yang tidak dapat dibuat dari tanaman atau hewan sehingga harus ditambahkan. Untuk itu, diperlukan cara begaimana mengembalikan mineral agar terjadi keberlangsungan tanaman.
Menurut penelitian yang dilakukan di Australia, elemen seperti zink, kalsium, fosfor, mangan dan beberapa elemen lainnya dapat dikembalikan dengan produk mikrobial. Dengan produk mikrobial, tanaman akan menyerap hara lebih banyak dan memecah residu kimia yang ada dalam tanah.
“Di Purworejo, ada beberapa komoditi yang bernilai tinggi seperti kopi yang kedepan bisa saling tukar ilmu terkait sistem pertanian yang telah diterapkan di Australia,” kata Bruce yang diterjemahkan George Iwan Marantika.
Bupati mengatakan, kedepan pihaknya akan menindaklanjuti kemungkinan kerja sama pada pertemuan selanjutnya. Menurutnya, tawaran kerjasama ini penting bagi Purworejo yang sebagaian besar wilayahnya merupakan kawasan pertanian.
“Kerjasama itu nantinya akan dituangkan dalam bentuk Letter of Intens. Mudah-mudahan kerja sama ini nantinya dapat mengembangkan potensi pertanian melalui peningkatan teknologi pertanian di Kabupaten Purworejo,” kata Bupati. (eru)