DPRD Bantul Mendukung Program Padat Karya

DPRD Bantul Mendukung Program Padat Karya

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- DPRD Bantul memberikan dukungan terhadap program padat karya yang tahun 2023 ini kembali digulirkan melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul.

Sebab, adanya program padat karya selain membantu penyediaan infrastruktur bagi masyarakat, juga menyerap tenaga kerja dan  meningkatan ekonomi.

Demikian dikatakan Ketua DPRD Bantul Hanung Raharjo ST dan Wakil Ketua Komisi B,Aryunadi SE saat dihubungi koranbernas.id, Jumat (10/3/2023).

"Saya menilai program padat karya ini sangat diperlukan di Bantul. Karena untuk meningkatkan sarana prasara infrastruktur, juga mampu mengurangi pengangguran," kata Hanung.  Kendati hal tersebut bersifat sementara.

Sesuai harapan DPRD maupun pemerintah daerah di mana pascapandemi diperlukan langkah pemulihan ekonomi, maka padat karya pas dan cocok dilaksanakan di Kabupaten Bantul.

"Pada tahun tahun-tahun mendatang program ini tetap ada  dan jika perlu bisa  ditambah frekuensinya, sehingga ketertinggalan-ketertinggalan yang ada maupun perekonomian bisa meningkat secara signifikan," kata Hanung.

Sementara Aryunadi mengatakan padat karya sangat bermanfaat dan harus didukung. Maka sesuai fungsi DPRD, salah satunya adalah fungsi penganggaran, maka program ini terus dikawal dan di-support melalui anggaran yang memadai.

Ketua DPRD Bantul, Hanung Raharjo ST. (istimewa)

"Banyak manfaat yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Maka padat karya perlu terus didukung dan dilaksanakan. Sebab program ini juga memberikan dampak peningkatan ekonomi," kata Aryun.

Para pekerja padat karya memang mendapat upah atau disebut Hari Orang Kerja (HOK) dalam pelaksanaannya.  Adapun  HOK bagi pekerja Rp 70.000, tukang Rp 80.000 dan ketua kelompok Rp 90.000 per hari.

Jumlah lokasi padat karya tahun 2023 ini ada 355 titik terbagi untuk sumber dana APBD Bantul 153 lokasi dengan anggaran setiap titik Rp 100 juta.

Untuk sumber  Bantuan Keuangan Khusus (BKK) DIY  ada 202 titik dengan rincian 85 titik dianggarkan masing-masing Rp 100 juta serta 117 titik dengan anggaran 200 juta. Total anggaran padat karya mencapai Rp 47,2 miliar.

Lamanya proyek untuk APBD DIY selama 20 hari dan APBD Bantul 21 hari. Untuk proyek dengan anggaran Rp 100 juta dikerjakan 1 kelompok terdiri 26 orang dan yang anggaran Rp 200 juta dikerjakan 2 kelompok atau 52 orang terdiri ketua, tukang dan anggota.

Adapun jenis pekerjaan adalah corblok, drainase, serta jalan penghubung. (adv)