Double Track Daop 6 Yogyakarta Jadi Contoh Kelancaran Perjalanan KA

Double track memudahkan pengaturan lalu lintas kereta api, tidak perlu menunggu pergantian.

Double Track Daop 6 Yogyakarta Jadi Contoh Kelancaran Perjalanan KA
Penumpang kereta api di Stasiun Tugu Yogyakarta. (muhammad zukhronnee muslim/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta menjadi salah satu daerah operasi kereta api yang memiliki infrastruktur double track yaitu jalur kereta api yang memiliki dua rel yang berbeda untuk arah berlawanan.

Hal ini membuat perjalanan kereta api di Daop 6 Yogyakarta lebih aman dan lancar dibandingkan dengan daerah operasi lain yang masih menggunakan single track.

Menurut Krisbiyantoro selaku Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta, double track merupakan contoh dari unsur safety yang sangat terjaga di daerah operasinya.

"Kereta api memiliki treknya masing-masing dan jalur ke arah Jakarta atau disebut jalur arah-ilir memiliki sendiri kemudian jalur dari arah hulu atau Surabaya memiliki jalur berbeda," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (6/1/2024).

ARTIKEL LAINNYA: Menekan Penggunaan Knalpot Brong, Polres Purworejo Sosialisasi ke Bengkel

Menurut dia, double track juga memudahkan pengaturan lalu lintas kereta api sehingga tidak perlu menunggu pergantian dari arah barat maupun timur.

"Ini tentu saja menjadi keunggulan kami dibandingkan dengan daerah operasi lain yang masih menggunakan single track, seperti lintas Banjar-Bandung yang baru saja mengalami kecelakaan kereta api pada 5 Januari 2024," jelasnya.

Kecelakaan kereta api tersebut mengakibatkan 466 penumpang kereta api dari Yogyakarta menuju Bandung dan sekitarnya mengembalikan tiketnya. Penumpang tersebut berasal dari tujuh stasiun yaitu Yogyakarta, Lempuyangan, Solo Jebres, Solo Balapan, Klaten dan Wates.

Krisbiyantoro mengatakan tidak ada penumpang dari Jogja yang menjadi korban atau terluka parah akibat kecelakaan tersebut.

ARTIKEL LAINNYA: Bencana Angin Kencang Sebabkan Dua Orang Terluka, Terparah di Minggir

"Semuanya dalam kondisi luka ringan dan sudah ditangani karena kami juga bekerja sama dengan Jasa Raharja," ucapnya.

Pihaknya terus mengupayakan peningkatan pelayanan dan keselamatan bagi penumpang kereta api, termasuk meningkatkan sistem komunikasi dan kinerja sumber daya manusia.

"Kami terus meningkatkan kualitas layanan kami untuk memuaskan pelanggan kami," katanya.

Penumpang yang menuju Bandung naik Kereta Api Turangga, Argo Wilis, Lodaya, Lodaya tambahan dan Pasundan pada tanggal 5 dan 6 Januari 2024 memperoleh kelonggaran waktu untuk mengembalikan tiketnya.

ARTIKEL LAINNYA: Selama Nataru, Telkomsel Catat Pertumbuhan Trafik Broadband 14,08 Persen

"Tapi saya rasa sudah lancar karena per tanggal 6 Januari pukul 06:30 sudah ditentukan dari pihak Daop 2 Bandung jalur Haurpugur-Cicalengka sudah bisa dilalui kereta api," jelasnya.

Namun demikian jalur tersebut masih dibatasi kecepatannya yaitu 10-20 km per jam dan akan terus ditingkatkan sesuai dengan kondisi di lapangan.

"Tentu saja kita tidak ingin hal ini terjadi dan terulang lagi di seluruh Indonesia," ucapnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa ada jalur yang mendapatkan penanganan khusus di Daop 6 Yogyakarta yaitu jalur utara tepatnya di sekitar Kroya, Sumberlawang, hingga Kalioso. Jalur tersebut dikategorikan sebagai jalur rawan banjir dan amblesan.

ARTIKEL LAINNYA: Polri Ikut Menuntaskan Masalah Air Bersih di Gunungkidul

"Untuk antisipasi, kami membuat drainase atau aliran air di kanan-kiri trek agar berjalan lancar menuju sungai dan kami juga bekerja sama dengan BMKG setiap hari untuk mendapatkan informasi tentang cuaca atau iklim yang terjadi di wilayah Daop 6 Yogyakarta," ungkapnya.

Dia mencontohkan, dari BMKG mendapatkan informasi yang mungkin sulit diprediksi yaitu kencangnya angin yang mengakibatkan robohnya kanopi di Stasiun Jogjakarta.

"Ini juga menjadi perhatian kami untuk selalu siaga dan melakukan cek keamanan jalur, apalagi jika hujan turun terus-menerus selama dua jam, itu wajib untuk diperiksa di titik-titik rawan dan jika ditemukan kejanggalan, kami langsung batasi kecepatan kereta api maksimal 5 km per jam sebagai tahap awal penyelamatan," tandasnya. (*)