Dosen UAD Mampu Menyusun Kurikulum dalam Waktu Satu Malam

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta kembali melantik tiga guru besar.

Dosen UAD Mampu Menyusun Kurikulum dalam Waktu Satu Malam
Rektor UAD Muchlas MT bersama tiga gubes yang baru saja dilantik di kampus setempat, Kamis (28/12/2023). (yvesta putu ayu palupi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta kembali melantik tiga guru besar (gubes) di kampus setempat, Kamis (28/12/2023).

Mereka adalah Abdul Fadlil yang dikukuhkan sebagai gubes bidang Ilmu Teknik Elektro, Trianik Widyaningrum bidang Ilmu Mikrobiologi dan Sunardi bidang Ilmu Sistem Telekomunikasi.

Rektor UAD, Muchlas MT, mengungkapkan Fadil merupakan dosen UAD yang mampu menyusun kurikulum hanya dalam kurun waktu satu malam.

"Saya pernah bekerja sama dengan Prof Fadil, beliau ini hebat menyusun kurikulum hanya satu malam," jelasnya.

Menurut Muchlas, Sunardi mengembangkan karya Pengolahan Citra pada Sistem Komunikasi Digital untuk Pengembangan Keilmuan Teknik Elektro dan Informatika dalam prosesnya sebagai gubes.

ARTIKEL LAINNYA: Mahasiswa UMBY Praktik dengan Penutur Asli Asal Bulgaria dan Polandia

Sedangkan Trianik fokus pada karya Keragaman, Potensi, dan Gen Penyandi Produksi Etanol Pada Khamir Indigenous Nira Aren, Kelapa, Nipah dan Siwalan.

Dengan tambahan tiga gubes, maka UAD saat ini memiliki 38 orang gubes. Artinya UAD merupakan kampus terbaik kedua dari seluruh perguruan tinggi Muhammadiyah.

Pada 2024, UAD menyiapkan proses inkubasi program percepatan guru besar. Kampus itu telah menyiapkan 40 orang gubes lainnya.

"Kami berharap para guru besar baru untuk terus berkarya. Terus melaksanakan tugas sebagai penjaga marwah akademik UAD dan semoga dapat bermanfaat untuk bangsa," jelasnya.

Fadil dalam pidato akademiknya menyampaikan proses pengumpulan data, penelitian ini menggunakan database Toronto Emotional Speech Set (TESS) yaitu database ucapan emosi dalam bentuk file audio.

ARTIKEL LAINNYA: PKBTS Melestarikan Ajaran Ki Hadjar Dewantara

Penggunaan database ini karena data yang ditawarkan memiliki jumlah file audio yang cukup banyak dan memiliki  berbagai kelas emosi.

"Emosi yang digunakan dalam penelitian ini adalah emosi marah, bahagia, sedih, takut dan netral," jelas Prof Fadil.

 Kemudian jumlah data yang digunakan sebanyak 2.000 data file audio. “”Masing-masing emosi menggunakan 400 data file audio," ungkapnya. (*)