Ditengah Pandemi Corona, Waspadai DBD

Ditengah Pandemi Corona, Waspadai DBD

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman mencatat terjadi kenaikan jumlah kasus penderita demam berdarah degue (DBD) di wilayah Sleman pada triwulan pertama 2020.

"Pada triwulan pertama 2020, kasus DBD di Sleman memang menunjukkan tren meningkat. Hingga saat ini tercatat ada 324 kasus," kata Joko Hastaryo, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Sabtu (11/4/2020).

Menurut Joko, dari jumlah kasus tersebut sampai saat ini belum ada kasus DBD yang meninggal dunia.

Persebaran kasus DBD di Sleman ada di wilayah Kecamatan Prambanan, Depok, Ngaglik, Mlati dan Gamping.

"Pada Januari tercatat sebanyak 93 kasus, Februari sebanyak 109 kasus dan Maret 105 kasus, sedangkan pada April hingga tanggal 9 tercatat ada 17 kasus," kata Joko.

Dalam upaya menekan angka kasus DBD, lanjut Joko, Pemerintah Kabupaten Sleman tidak bisa melakukannya sendiri tanpa kesadaran dari masyarakat untuk ikut serta dalam upaya pencegahan. "Kami imbau masyarakat mau peduli terhadap kebersihan rumah dan lingkungannya, terlebih saat ini mulai memasuki puncak musim hujan," katanya.

Joko mengatakan, Kabupaten Sleman memang memiliki siklus empat tahunan. Dalam 5 tahun terakhir kasus tertinggi terjadi tahun 2016.

"Diperkirakan siklus 4 tahunan tahun 2020, tapi sudah meningkat di akhir 2019 lalu," ungkap Joko. Sehingga, pada 2020 dimungkinkan mengalami penurunan jumlah kasus DBD.

Joko mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 ini, Dinkes Kabupaten Sleman juga tetap memberikan perhatian dalam antisipasi kasus DBD. "Kalau DBD masih bisa ditangani oleh tim P2P Dinkes Sleman, sedangkan untuk Covid-19 kan melibatkan semua bidang dan organisasi perangkat daerah (OPD)," papar Joko. (eru)