Umat Kristiani Beribadah dari Rumah

Umat Kristiani Beribadah dari Rumah

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Bupati Bantul, Drs H Suharsono, menggelar bakti sosial (baksos) berupa penyemprotan, pemberian cairan disinfektan dan sembako, bersama relawan Harsono-Totok atau ‘Noto’, Sabtu (11/4/2020). Adapun titik sasaran adalah Gereja  Kristen Jawab (GKJ) Jodhog,  TK Indriyasana dan  Masjid Nurul Huda,  Nopaten Gilangharjo, Kecamatan Pandak.

Selanjutnya dilakukan penyemprotan ke Pasar Babrik Sedayu, Pos Polisi , Masjid Fadhul Karim, Kantor Kecamatan serta jalan protokol di Sedayu.

Nampak  hadir dalam baksos adalah tokoh masyarakat H Totok Sudarto MPd, Ketua relawan ‘Noto’ Arif Iskandar, Camat Sedayu Sarjiman SIP, Lurah Argorejo Ngadimin SH dan para relawan.

“Hari ini kegiatan yang kita lakukan dalam rangka  memerangi Covid-19. Saya juga mengapresiasi langkah pendeta dan para jemaat gereja yang patuh untuk melaksanakan rangkaian ibadah paskah dari rumah, baik itu melalui siaran televisi atau  streaming. Hal ini sesuai dengan arahan dari  Menteri Agama,” kata Bupati.

Kegiatan ibadah di rumah, termasuk juga tidak mengadakan kegiatan jamaah di masjid, adalah salah satu upaya untuk memutus mata rantai Covid-19. Dan sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat pula, sekarang  pemerintah daerah diminta konsentrasi untuk penanganan virus Corona atau Covid-19.

“Maka Kabupaten Bantul melakukan evaluasi. Untuk anggaran pembangunan infrastruktur yang tidak begitu mendesak, akan kita alihkan untuk menangani wabah tersebut,” katanya.

Yang  menjadi perhatian, lanjut bupati, bukan hanya dari sisi kesehatan dan menghentikan penyebaran wabah, namun bagaimana nanti dampak ekonomi, sosial dan dampak lainnya di masa depan. Maka, nantinya akan dibuat skema program yang bisa dimanfaatkan bagi masyarakat Bantul untuk bisa memulihkan kondisi mereka ketika virus ini telah berakhir.

Sementara pendeta GKJ Jodhog, Harjono, mengatakan semenjak pemerintah meminta pelaksanana ibadah dari rumah, umat GKJ Jodhog langsung melaksanakan dengan ibadah dari rumah masing-masing.

“Untuk ibadah minggu, ditiadakan. Begitu pun untuk ibadah pekan suci Paskah juga ditiadakan. Semua umat berdoa dari rumah, serta  mengaskses secara live streaming. Dan ibadah di rumah ini juga  mampu juga meningkatkan kerukunan dalam sebuah keluarga,” katanya. (eru)