Diikuti 385 Anak, Lazismu UMY Gelar Khitan Laser Gratis di RS AMC
Khitan laser memiliki beberapa kelebihan. Potongan lebih rapi, pendarahan dan rasa sakit minim. Waktu pengerjaan dan pemulihan lebih cepat.
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar khitan laser gratis yang diikuti 385 anak di RS AMC Muhammadiyah, Sabtu (21/12/2024). Mereka berasal dari tiga provinsi yakni DIY, Jawa Tengah dan Bali.
Kegiatan ini sebagai bagian dari komitmen Lazismu UMY membantu masyarakat yang membutuhkan, sekaligus sebagai sarana meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas khususnya kepada duafa, fisabilillah, muallaf.
Manajer Eksekutif Lazismu UMY, Rozikan, mengungkapkan kegiatan operasi katarak dan khitan modern gratis dengan metode laser tanpa jahit ini merupakan yang ketiga kalinya dan satu satunya di Indonesia yang dilaksanakan oleh pengelola zakat dan sadaqah. Dengan semakin meningkatkan jumlah penerima manfaat serta cakupan wilayah penerima manfaat yang semakin luas ke lebih banyak provinsi.
“Tahun 2024 ini kami bisa meningkatkan jumlah penerima manfaat dan meningkatkan jumlah provinsi menjadi tiga provinsi dan sepertinya, kami yang pertama di DIY yang melaksanakan kegiatan khitan modern gratis dan terbesar seperti ini. Ada yang mengadakan khitan gratis tapi masih konvensional,” jelasnya.
Dua minggu
Khitan modern gratis berlangsung dua minggu di tujuh lokasi berbeda di tiga provinsi dengan rincian di RS AMC Muhammadiyah sebanyak 30 kuota penerima manfaat, Kulonprogo sebanyak 60 kuota, Gamping 50 kuota, Kotagede 50 kuota, Universitas Muhammadiyah Klaten 75 kuota, Bali-Buleleng 50 kuota dan UMY sebanyak 100 kuota. Selain itu, untuk operasi katarak gratis, Lazismu UMY juga menyediakan 25 kuota penerima manfaat.
“Untuk katarak kami buka 25 kuota calon penerima manfaat, yang mendaftar ada 26 orang, tapi yang lolos screening menurut pemeriksaan dokter di RS AMC hanya 17 orang saja,” jelasnya.
Wakil Direktur RS AMC Muhammadiyah dr Syahrizal Ardhiyand Hidayat mengungkapkan, kegiatan itu merupakan kerja sama Lazismu UMY dengan RS tersebut. Tahun ini, RS AMC dan Lazismu UMY dalam menyelenggarakan khitan laser yang jumlah pesertanya mencapai 10 kali lipat dari tahun lalu. "Bahkan kali ini digelar di tiga provinsi,” ungkapnya.
Syahrizal meyakinkan khitan dengan menggunakan laser ini memiliki beberapa kelebihan yaitu potongan lebih rapi, pendarahan dan rasa sakit yang minim, serta waktu pengerjaan dan pemulihan yang lebih cepat.
Langsung beraktivitas
“Anak-anak setelah khitan bisa langsung beraktivitas seperti biasa, bisa mandi, bermain dan berkegiatan lain,” terangnya.
Manajer Lazismu UMY, Muhammad Samsudin, menjelaskan menurut sejarah khitan ini adalah salah satu tradisi yang sudah ada sejak zaman Nabi Ibrahim AS.
Pada masa itu, alat yang digunakan masih sangat sederhana. Sejarah Mesir Kuno juga mencatat sebelum Masehi, banyak orang yang tidak selamat karena melakukan khitan.
“Dengan semakin modernnya zaman, alat khitan menjadi semakin canggih dan lebih aman. Dalam tradisi Islam, khitan ini merupakan sunnah yang harus dijalankan,” tandasnya.
Komitmen sosial
Komisaris RS AMC Muhammadiyah, Ir Ahmad Syauqi Soeratno, menegaskan acara ini merupakan wujud nyata komitmen sosial-keagamaan Muhammadiyah.
“Muhammadiyah berupaya menyelesaikan persoalan kesehatan masyarakat dengan langkah nyata, termasuk melalui program-program amal usaha seperti operasi katarak gratis dan khitan massal ini. Bahkan, kegiatan serupa kini juga sudah diperluas ke Buleleng Bali,” kata anggota DPD RI itu. (*)