Diikuti 12 Ribu Pelari, Mandiri Jogja Marathon 2020 Digelar Dua Hari

Diikuti 12 Ribu Pelari, Mandiri Jogja Marathon 2020 Digelar Dua Hari

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta bersama Bank Mandiri kembali menggelar ajang marathon internasional untuk mendorong pertumbuhan sektor pariwisata di Indonesia. Lomba Lari bertajuk “Mandiri Jogja Marathon 2020” yang memperebutkan hadiah lebih dari Rp1 miliar ini, akan diikuti 12 ribu pelari dari dalam dan luar negeri.

Kepala Dinas Pariwisata DI Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan, Yogyakarta sangat mendukung ajang lari marathon ini karena dapat mendukung pengembangan pariwisata.

“Terlebih lomba ini akan melewati desa-desa, persawahan dan candi-candi yang dapat menjadi objek menarik yang dapat dikunjungi pelari,” kata Singgih.

Penyelenggaraan Mandiri Jogja Marathon, lanjut Singgih, juga melibatkan banyak sekolah, sanggar, komunitas seni dan kelompok-kelompok lainnya untuk berperan aktif dalam memeriahkan MJM 2020.

Vice President Corporate Communications Bank Mandiri Rudi As Aturridha, mengatakan, animo pecinta olahraga lari terhadap event ini luar biasa. Sejak digelar pertama kali 4 tahun silam, jumlah peserta terus bertambah.

“Untuk itu, kami terus berusaha untuk memperbaiki kualitas penyelenggaraan, agar ajang yang menggabungkan olah raga dan pariwisata ini dapat berjalan dengan baik,” katanya.

Tahun ini, MJM 2020 mengangkat tema “Culture, Sport & Tourism” sehingga akan lebih mengangkat dan mempromosikan kekayaan budaya lokal yang dapat memacu pengembangan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi Yogyakarta dan sekitarnya.

“Kami terus meningkatkan kualitas, agar Mandiri Jogja Marathon dapat menjadi kalender tetap para pelari dari berbagai Negara. Terlebih antusiasme masyarakat untuk mengikuti ajang ini sangat tinggi yang ditunjukkan dari meningkatnya jumlah peserta dari 7.500 di tahun lalu menjadi 12 ribu di 2020. Dari jumlah itu, lebih dari 80% pesertanya berasal dari luar Yogyakarta,” ujar Rudi.

Digelar Dua Hari

Berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya, tahun ini ajang Mandiri Jogja Marathon digelar selama 2 hari yaitu Sabtu dan Minggu, 28-29 Maret 2020. Pada hari pertama, lomba lari yang digelar adalah kategori 5K dan 10K dengan jumlah peserta mencapai 7 ribu pelari.

Sementara di hari kedua, 29 Maret 2020, akan digelar lomba kategori Half Marathon dan Full Marathon dengan total peserta mencapai 5 ribu pelari.

“Dalam pemilihan rute lari, kami mempertimbangkan kenyamanan para pelari. Kita berharap, mereka dapat berkompetisi sambil menikmati keindahan alam dan kehangatan masyarakat Yogyakarta,” ungkap Rudi.

Sekretaris Perusahaan TWC Emilia Eny Utari mengemukakan, TWC secara konsisten berkolaborasi mendukung kesuksesan acara ini. Sebagaimana diketahui, lokasi start dan finish MJM selama ini berada di kawasan Candi Prambanan.

“Olahraga lari merupakan salah satu aktifitas yang dapat mendatangkan wisatawan, karena olahraga ini masih menjadi tren yang banyak diminati masyarakat. Untuk itu, kami akan terus mendukung penyelenggaraan event ini dan akan memperkuat kolaborasi untuk terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan acara,” kata Emilia.

Race Director Mandiri Jogja Marathon Pandu Buntaran menambahkan, peserta dapat melakukan race pack collection pada 25-27 Maret 2020 untuk kategori 5K, dan 10K serta tanggal 25-28 Maret 2020 untuk kategori Half Marathon dan Full Marathon. Race pack collection dilakukan di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta.

Saat lomba, peserta akan melewati berbagai destinasi. Bermula dari titik start di Lapangan Utama Roro Jonggrang, selanjutnya peserta akan disuguhi gugusan Gunung Merapi mulai Km 13 hingga 15. Selanjutnya di Km 26, pelari akan disambut oleh Monumen Taruna Perjuangan dengan Museum Pelataran, kemudian di Km 37-39 pelari ditemani oleh indahnya Candi Plaosan Lor dan Plaosan Kidul dan pemandangan Candi Sewu dan Candi Bubrah di rentang Km 40 sebelum finish di Candi Prambanan.

Selain titik tersebut, di beberapa rute lainnya pelari juga akan menikmati pemandangan sawah dan nuansa pedesaan yang sangat khas dengan kearifan lokal jawa khususnya DI Yogyakarta. (SM)