Dibor hingga 128 Meter, Warga Kalidadap Kini Tidak Kekurangan Air

Usai peresmian bupati membuka keran warga, terlihat air keluar deras

Dibor hingga 128 Meter, Warga Kalidadap Kini Tidak Kekurangan Air
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih meresmikan Pembangunan dan Pengelolaan Air Bersih (PPAB) di Kalidadap 1 Selopamioro Imogiri Bantul. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Bupati Bantul  H Abdul Halim Muslih meresmikan Pembangunan dan Pengelolaan Air Bersih (PPAB) Tahun Anggaran (TA)  2023 dan Launching PPAB TA 2024 Kabupaten Bantul di Padukuhan Kalidadap I Kalurahan Selopamioro Kapanewon Imogiri, Senin (5/2/2024).

Pembangunan PPAB dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan (DMPK) Kabupaten Bantul dengan anggaran APBD 2023 senilai Rp 182 juta.

Usai peresmian bupati mencoba membuka keran warga dan terlihat air keluar deras. Padahal sebelumnya warga Kalidadap selalu mengandalkan droping air.

"Air merupakan kebutuhan dasar kita semua. Pemenuhan dan penyediaan air bersih dilaksanakan dengan memperhatikan kuantitas, kualitas dan terjangkau baik secara jarak dan biaya, serta berkelanjutan untuk menuju kondisi masyarakat yang sehat dan sejahtera. Saya berharap  air bersih ini akan bermanfaat bagi masyarakat di Padukuhan Kalidadap I dan sekitarnya," kata bupati.

Bupati Bantul mencoba membuka keran air. (istimewa)

Dia memberikan apresiasi kepada masyarakat yang telah mendukung program pemerintah, karena program pemerintah tidak akan bisa berjalan tanpa kontribusi masyarakat.

“Penyediaan air bersih yang sehat dan berkualitas ini diharapkan akan membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat. Seperti kita ketahui bahwa air adalah salah satu kebutuhan dasar yang harus kita cukupi,” lanjut Halim.

Panewu Imogiri, Slamet Santosa, menyampaikan ucapan berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan masalah air bersih di Padukuhan Kalidadap.

“Seperti diketahui setiap tahunnya wilayah ini selalu mengandalkan droping air bersih karena sumber air yang ada masih belum mencukupi, terlebih pada tahun kemarin musim hujan sempat tertunda," katanya.

ARTIKEL LAINNYA: Ironi Remaja di Kota Pendidikan, Banyak yang Gagal Kuliah Karena Biaya

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan, Sri Nuryanti MSi, menyampaikan target pembuatan sumur tersebut 30 hari kerja.

Karena terkendala adanya batu hitam, alat berat yang digunakan tidak bisa maksimal, akhirnya membutuhkan waktu 3,5 bulan. Untuk bisa keluar air, pengeboran hingga mencapai kedalaman 128 meter.

“Sumber air ini bisa menghasilkan tujuh meter kubik air per jam dan dapat mengaliri 150 KK. Program ini akan menjadi program berkelanjutan," kata Nuryanti.

Mengingat di Kalidadap masih terdapat stunting yang tinggi yang diakibatkan oleh kesadaran ber-KB masih kurang, diharapkan dinas-dinas terkait membantu beberapa permasalahan yang masih terjadi.

Selain stunting, juga penerangan jalan, perbaikan jalan dan pemberian bibit-bibit tanaman untuk menambah kegiatan masyarakat di kebun. (*)