Di Pasar Inilah Hasil Panen Cabai Dilelang
KORANBERNAS.ID, KEBUMEN-- Petani dan pedagang cabai di Kebumen bisa mengikuti lelang di Pasar Desa Tloporagota Kecamatan Mirit. Untuk pertama kalinya, Selasa (24/2/2020) petang, akvititas lelang di Pasar Lelang Cabai “Guyub Rukun itu ditinjau bupati KH Yazid Mahfudz.
"Saya sengaja hadir menyaksikan langsung proses lelang cabai. Saya berharap petani cabai Kebumen tetap isitiqomah membudidayakan cabai, untuk memenuhi kebutuhan keluarga maupun masyarakat," kata Yazid.
Menurut dia, pemasaran hasil panen cabai melalui sistem lelang mampu meningkatkan keuntungan petani maupun kelompok tani. Dengan sistem ini, para petani memperoleh harga jual tinggi serta tidak mudah dipermainkan tengkulak atau pengepul.
"Kita tahu, cabai sangat dibutuhkan masyarakat, ini peluang besar. Di sisi lain, kita juga tahu stok cabai kadang-kadang fluktuasi. Kadang-kadang melimpah, kadang-kadang sangat sedikit. Ini menyebabkan harga cabai fluktuatif," kata Yazid.
Keberadaan pasar lelang di dekat lokasi pertanian menunjukkan pemerintah turut hadir di antara petani. Pasar lelang memberi petani berbagai manfaat. Petani memperoleh kepastian harga, menikmati harga tertinggi dari semua penawar, hingga tercapai stabilitas harga.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distapang) Kebumen, Tri Haryono, mengatakan pasar lelang cabai di Desa Tlogopragoto berlangsung sejak lima tahun silam. Namun, baru memiliki gedung representatif pada 2019.
"Tempat lelang ini sementara baru menampung petani dari Mirit dan Ambal. Peserta lelang banyak dari luar kota," kata Tri Haryono. Lelang biasanya dilakukan setiap dua hari sekali mulai pukul 19:00. Tergantung ketersediaan stok cabai petani. Yang pasti, selalu ada lelang setiap Selasa.
Data Distapang Kebumen, luasan tanaman cabai merah besar pada 2019 mencapai 293 hektar. Dengan jumlah produksi 1.461 ton lebih. Sedangkan cabai rawit 339 hektar dengan jumlah produksi 1.646 ton lebih. (sol)