Dari Yogyakarta Dunia Kampus Menggelorakan Harmoni Lintas Iman di Asia

Masyarakat Indonesia dapat menjadi contoh bagi dunia yang sedang berjuang dengan agama dan hidup berdampingan.

Dari Yogyakarta Dunia Kampus Menggelorakan Harmoni Lintas Iman di Asia
Embracing Interfaith Dialogue and Whole Person Education UKDW Yogyakarta. (muhammad zukhronnee muslim/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Yogyakarta mencatatkan sejarah baru sebagai pusat dialog lintas iman di kawasan Asia. Kota pelajar dan Budaya ini menjadi tuan rumah acara internasional Embracing Interfaith Dialogue and Whole Person Education yang diselenggarakan oleh United Board for Christian Higher Education in Asia (UBCHEA).

Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta menjadi lokasi berlangsungnya pertemuan para akademisi, praktisi dan mahasiswa lintas agama dari berbagai negara anggota UBCHEA.

Peserta perwakilan dari Amerika Serikat, Hong Kong, India, Korea Selatan, China, Filipina, Vietnam, Thailand dan Indonesia berkumpul untuk membahas peran strategis dialog lintas iman dalam menciptakan pemahaman dan toleransi di tengah keberagaman.

Panelis yang datang mewakili berbagai lembaga pendidikan tinggi di Yogyakarta seperti Center for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS), Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS), Universitas Sanata Dharma (USD), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga dan UKDW.

Dinamika sosial

Mereka saling berbagi perspektif mengenai dinamika sosial-budaya, kebijakan pemerintah, resolusi konflik dan pendidikan lintas agama.

Dr Maher Spurgeon selaku Program Director for South Asia UBCHEA menekankan pentingnya dialog lintas iman dan pendidikan holistik (whole person education - WPE) dalam misi UBCHEA.

"WPE melampaui pengajaran akademis, mencakup ranah spiritual, etis dan emosional mahasiswa. Dialog lintas iman sangat penting untuk mempromosikan saling pengertian, penghargaan, dan kerja sama antar-pemeluk agama," ujarnya,  Jumat (14/6/2024).

Rektor UKDW, Wiyatiningsih, menyambut baik acara ini sebagai momentum penting merayakan keberagaman di Indonesia. "Kita diingatkan akan keragaman yang luar biasa yang memperkaya bangsa kita, Indonesia. Negara kita adalah mosaik yang hidup dari budaya, bahasa dan agama, yang berkontribusi pada keunikan masyarakat kita," ungkapnya.

Sebagai teladan

Pareena Gupta Lawrence PhD selaku Presiden UBCHEA mengapresiasi Indonesia sebagai teladan dalam mengelola dialog lintas agama.

"Masyarakat Indonesia dapat menjadi contoh bagi dunia yang sedang berjuang dengan agama dan bagaimana untuk dapat hidup berdampingan sebagai manusia dan individu. Ada begitu banyak yang bisa dipelajari," ungkapnya.

Pemilihan UKDW sebagai tuan rumah dinilai tepat mengingat komitmen universitas ini dalam mempromosikan keberagaman iman di lingkungan kampus. UKDW memiliki layanan kerohanian kampus dan Pusat Studi Agama-agama (PSAA) yang aktif menggerakkan dialog lintas iman.

Acara tersebut menjadi simbol harapan baru bagi Indonesia dan Asia dalam membangun jembatan pemahaman dan toleransi di tengah keberagaman agama dan budaya. (*)