Rekatkan Kebersamaan, Alumni SMP Stella Duce 2 Gelar Reuni Akbar

Rekatkan Kebersamaan, Alumni SMP Stella Duce 2 Gelar Reuni Akbar

KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA - Demi merekatkan kekeluargaan antar alumni SMP Stella Duce 2 Yogyakarta menyelenggarakan temu kangen. Reuni Akbar alumni SMP Stella Duce 2 angkatan 1973-2022 ini pertama kali diadakan semenjak sekolah ini berdiri pada 1 Januari 1971.

Banyak cara bagi alumni sekolah yang berada di Jalan Suryodiningratan no 33 ini untuk membagikan kebahagian melalui pertemuan akbar ini. Digagas oleh Paga Surya yaitu Paguyuban Stella Duce Suryodiningratan, mereka menggelar bersepeda bersama (gowes), donor darah dan lainnya.

Antusiasme alumni untuk meramaian reuni ternyata melebihi ekspektasi. Sekitar 670 an alumni mendaftar walaupun pendaftaran sudah ditutup sejak 2 minggu lalu.

"Ternyata sampai kemarin sore masih ada yang mendadak ikut serta, bahkan tadi pagi aja masih ada yang telpon untuk datang," papar Esti Dasa, Koordinator reuni akbar sekaligus Bendahara Paga Surya saat ditemui saat acara berlangsung, Sabtu (7/1/2023).

Menurut Esti, gowes bareng diadakan pada 25 September 2022 lalu. Kegiatan diikuti puluhan alumni yang tinggal di Yogyakarta ini sekaligus memberikan sosialisasi kepada teman-teman yang ada di Jogja.

"Gowes inikan untuk merekrut lebih banyak peserta reuni akbar, kemudian banyak peserta dan berkembang di situ, untuk mengundang alumni untuk kegiatan ini," terangnya.

Kegiatan sosial dalam rangkaian reuni akbar ini pun dilanjutkan dengan donor darah yang dilaksanakan pada 8 Oktober 2022. Ratusan pendonor yang berasal dari alumni pun ikut serta.

"Para alumni juga menggalang dana untuk kegiatan sosial yang diberikan kepada 15 guru-guru yang pernah menjadi pendidik di SMP Stella Duce 2 Suryodiningratan," imbuh Esti yang lulus pada 1991.

Sementara Bambang Ardianto selaku Ketua 2 Alumni menambahkan, reuni akbar ini merupakan puncak acara dari kegiatan-kegiatan paga surya sebelumnya. Reuni ini diharapkan merekatkan kembali tali silaturahmi dari alumni yang telah lama tidak bertemu.

"Momen reuni akbar ini dihadiri juga oleh lulusan pertama SMP Stella Duce 2 pada 1973. Ada 3 orang yang hadir, walau tidak banyak, tapi setiap tahun angkatan ada perwakilan yang hadir dalam reuni akbar ini," ungkapnya.

Ardianto atau yang lebih akrab disebut Itok oleh sahabat-sahabatnya melanjutkan, tidak mudah mencari titik temu untuk menyelenggarakan acara semassal ini, terlebih kesibukan masing-masing alumni membuatnya semakin tidak mudah.

"Beberapa kali rapat, ya tidak jadi juga. Sampai akhirnya diundang pihak sekolah untuk bikin satu paguyuban ya udah akhirnya buat Paga Surya. Pokoknya harus bisa dan akhirnya terwujud reuni akbar ini," imbuhnya.

Selain kegiatan sosial, reuni akbar ini menampilkan pertunjukan tari klasik, tari kontemporer, dance dan elektone. Selain itu juga pembagian doorprize yang digalang dari para alumni dan donatur.

Murdiman salah satu angkatan yang lulus 1988 menyempatkan diri datang jauh-jauh dari Surabaya untuk hadir dalam reuni akbar ini. Pria kelahiran Jogja ini mengaku harus datang, karena beberapa sahabat tidak pernah bertemu langsung semenjak lulus sejak 34 tahun silam.

"Apalagi kematin pandemi kita gak bisa kemana-mana, waktu itu juga gak bisa libur, Beruntungnya angkatan kami itu akrab, komunikasi jalan terus, jadi informasi ini didapat dari teman-teman," ungkapnya.

Murdiman yang kini bekerja sebagai pejabat fungsional di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia ini mengaku sangat terbantu dengan salah satu pelajaran yang sebenarnya sangat tidak ia sukai saat SMP.

"Pelajaran disini itu sangat berpengaruh. Jujur apa yang saya benci itu justru sangat berpengaruh pada karir saya saat ini, Saya dulu sangat membenci pelajaran mengetik dengan sistem buta. Saat pelajaran malah saya sempat muntah-muntah karena ditutup matanya sambil ngetik. Tapi waktu honorer saat ada atasan yang meminta untuk mengetik itu jadi kelebihan saya dibanding yang lain. Pokoknya nanti saya mau mengucapkan terimakasih ke Ibu Guru yang ngajari ngetik dulu. Kebetulan masih sugeng (sehat-red). Mereka visioner," tutupnya.(*)