Bupati Meluncurkan Sekolah Lansia BKL Melati Cangkring

Angka harapan hidup di Kabupaten Sleman cukup tinggi, 76 tahun.

Bupati Meluncurkan Sekolah Lansia BKL Melati Cangkring
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyapa lansia di sela-sela peluncuran sekolah lansia Bina Keluarga Lansia (BKL) "Melati Cangkring", Jumat (3/5/2024). (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) DIY meluncurkan sekolah lansia Bina Keluarga Lansia (BKL) "Melati Cangkring" di Padukuhan Cangkring Kalurahan Banyurejo Kapanewon Tempel, Jumat (3/5/2024).

Peluncuran program sekolah lansia ini dilakukan secara simbolis oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. Dia mengapresiasi serta mendukung penuh program yang diinisiasi oleh BKKBN DIY itu.

Diharapkan kegiatan ini dapat memberdayakan sekaligus memberikan edukasi terhadap lansia yang ada di Kabupaten Sleman. Terlebih, angka harapan hidup di Kabupaten Sleman cukup tinggi yakni 76 tahun.

"Sebenarnya program seperti ini di Kabupaten Sleman sudah kita lakukan di hampir padukuhan, melalui program Desa Inovatif dan Desa Unggulan. Hanya beda istilah saja. Ini upaya kita bagaimana angka harapan hidup di Sleman itu tinggi dan sekaligus sejahtera," jelas Kustini.

ARTIKEL LAINNYA: Perkuat Sinergi, Pengurus PWI Sleman Audiensi ke Kejari

Kepala Perwakilan BKKBN DIY Andi Ritamariani menjelaskan jumlah lansia di DIY cukup tinggi yakni 16,4 persen. Angkanya akan terus bertambah lagi. Sedangkankegiatan Sekolah Lansia dimaksudkan agar lansia bisa tetap sehat dan produktif.

Di antara kegiatan Sekolah Lansia yaitu penguatan tujuh dimensi lansia yakni dimensi spiritual, intelektual, fisik, emosional, sosial kemasyarakatan, profesional vokasional dan lingkungan.

Sekolah lansia dilaksanakan tiga jenjang yaitu standar 1, 2 dan 3. Pada setiap standar para lansia akan mendapatkan materi yang berbeda-beda.

"Di Daerah Istimewa Yogyakarta sudah terbentuk delapan sekolah lansia. Dan insyaallah untuk Kabupaten Sleman akan menambah enam sekolah lansia," kata Andi. (*)