Bunyi Klakson, Sirine dan Tetabuhan Mambahana di Pasar Godean

Bunyi Klakson, Sirine dan Tetabuhan Mambahana di Pasar Godean

KORANBERNAS.ID—Pukul 10.15 WIB, warga maupun pengguna jalan di seputaran Pasar Godean tiba-tiba dikejutkan pekikan bunyi klakson sepeda motor dan mobil, raungan sirine serta bersahutannya bunyi tetabuhan. Bunyi-bunyian itu terus membahana sekitar 15-an detik, sebelum akhirnya berhenti serempak dan disambut pekik merdeka.

Itulah, saat ratusan pedagang di Pasar Godean melakukan detik-detik peringatan proklamasi kemerdekaan, sebagai rangkaian peringatan HUT Kemerdekaan RI yang ke-74. Peringatan HUT Kemerdekaan RI diawali dengan berbagai kegiatan lomba. Diantaranya lomba meniup balon, mengupas kulit biji melinjo serta mengupas sabut kelapa serta lomba kejar entok.

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Godean Rubiyanto S.Sn mengatakan, peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan kali ini merupakan yang ketiga kalinya digelar di Pasar Godean. Dari tahun ke tahun, penyelenggaraan dikemas semakin baik dan semakin semarak melibatkan warga pasar.

Rangkaian peringatan HUT Proklamasi tidak hanya diwarnai dengan upacara bendera di halaman parkir selatan pasar, tapi juga diisi dengan berbagai kegiatan lomba serta hiburan kesenian dan musik serta kirab gunungan.

“Baru kami rasanya yang pertama kalinya mengadakan peringatan HUT Kemerdekaan RI dengan cara seperti ini. Kami ingin perayaan kemerdekaan ini juga dirasakan dan menjadi milik warga Pasar Godean tanpa kecuali,” kata Rubi, Sabtu (17/8/2019).

Rubiyanto S.Sn Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Godean. (Warjono/koranbernas.id)

Kata Rubi, di Pasar Godean ada banyak kegiatan yang diadakan oleh paguyuban pedagang pasar dan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APSI). Selain kegiatan social berupa keterlibatan anggota dalam tim SAR dan PMI, mereka juga aktif dalam berkesenian diantaranya Seni Badui, hadroh, organ tunggal serta band.

Maka, saat ada kegiatan seperti peringatan proklamasi kemerdekaan, seluruh potensi yang dimiliki paguyuban pedagang pun ikut ditampilkan.

“Ya dari kita, oleh kita dan untuk kita. Supaya guyub rukun, serta menghibur dan makin menguatkan persaudaraan dan persatuan,” lanjutnya.

Menurut Rubi, semua kegiatan ini tumbuh dan berkembang dari warga dan pedagang pasar. Diharapkan berbagai kegiatan ini sekaligus dapat terus melanggengkan dan menumbuhkan ruh pasar tradisional sebagai soko guru perekonomian rakyat yang terkecil.

“Pasar harus terus ramai dan guyub. Hanya dengan cara seperti ini, kami akan mampu terus bertahan di tengah perubahan zaman dan maraknya pusat perbelanjaan modern,” katanya.

Rangkaian acara peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-74, juga dimeriahkan dengan kirab gunungan berisi buah-buahan, sayur, aneka jajanan pasar, serta nasi gurih dan ingkung ayam hasil olahan pedagang. Kirab diikuti puluhan orang termasuk kelompok badui dan hadroh, berkeliling lingkungan pasar. Sekembalinya di lokasi upacara, gunungan kemudian dibagi-bagikan dan dinikmati bersama pedagang serta pengunjung yang ikut hadir.(SM)