BPBD Sleman Mendirikan Posko Darurat di Lokasi Talud Longsor

Di Kalurahan Tirtomartani Kalasan satu pohon tumbang menimpa jaringan listrik.

BPBD Sleman Mendirikan Posko Darurat di Lokasi Talud Longsor
Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan (tengah) saat melakukan koordinasi penanganan dampak talud longsor di Dusun Mlati Glondong, Minggu (21/1/2024) malam. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman mendirikan posko darurat untuk membantu penanganan di lokasi talud longsor Dusun Mlati Glondong Kapanewon Mlati.

"Talud longsor yang terjadi Minggu (21/1/2024) pagi mengakibatkan bangunan Universitas Mahakarya Asia dan beberapa fasilitas warga rusak," kata Makwan, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Senin (22/1/2024).

BPBD Sleman juga langsung mendistribusikan dukungan peralatan gotong royong dan dapur umum portabel untuk penanganan talud longsor itu.

"Kegiatan mulai dilaksanakan hari ini (Senin), membuka posko, mobil dapur umum, dengan mengerahkan relawan Kapanewon Mlati, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Sleman, dan Mapala Universitas Mahakarya Asia," katanya.

Makwan mengatakan, aktivasi posko darurat ini diperkirakan berlangsung tiga hari ke depan.

ARTIKEL LAINNYA: Lima Rumah Rusak Tertimpa Pohon Tumbang dan Longsor

"Kegiatan penanganan dampak talud longsor ini akan dilaksanakan selama tiga hari ke depan dan semoga segera selesai," kata Makwan.

Menurut dia, kejadian talud longsor tersebut berawal dari hujan deras yang mengguyur wilayah Sleman dalam beberapa hari ini sehingga talud dengan panjang 15 meter dan tinggi tiga meter itu ambrol.

"Hujan deras dengan durasi cukup lama menyebabkan talud rumah ambrol, mengakibatkan kamar tidur dan dapur rusak serta bangunan Universitas Mahakarya Asia tertimpa material runtuhan," jelas Makwan.

Selain itu, Makwan juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai pohon besar dan rindang yang berada di tanah gembur karena rawan tumbang.

"Mengingat sejak beberapa waktu lalu, dan diperkirakan masih akan berlangsung beberapa hari ke depan hujan terus menerus terjadi, maka kami imbau masyarakat mewaspadai pohon besar dan rindang karena rawan tumbang," kata Makwan.

ARTIKEL LAINNYA: Konsorsium DIY Gelar Konsultasi untuk Memperkuat Ekosistem Kemitraan

Dia menambahkan, hujan yang menerus sepanjang waktu menjadikan tanah permukaan gembur sehingga daya cengkeram akar pohon menjadi berkurang.

"Ini menyebabkan potensi pohon yang rindang akan mudah tumbang jika terkena angin. Kami mohon kewaspadaan masyarakat, terutama pohon perindang jalan dan yang dekat permukiman," pintanya.

Wilayah DIY termasuk Kabupaten Sleman dalam beberapa hari mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dan durasi yang cukup panjang.

"Informasi dari BMKG ini merupakan dampak dari badai Siklon Tropis Anggrek yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan," jelas Makwan.

Akibat hujan deras disertai angin kencang pada Minggu dinihari sejumlah pohon pada beberapa titik di Sleman tumbang. Pada titik lain terjadi tanah longsor.

ARTIKEL LAINNYA: Iklan memiliki andil besar terhadap penambahan perokok pemula.

Pohon tumbang dan atap rumah terbawa angin terjadi di Kapanewon Cangkringan yakni Kalurahan Umbulharjo, Glagaharjo, Argomulyo dan Kalurahan Kepuharjo.

Di Kalurahan Tirtomartani Kalasan satu pohon tumbang menimpa jaringan listrik, di Jalan Berbah-Prambanan Kalurahan Kalitirto Berbah pohon tumbang menutup akses jalan dan menimpa pengendara motor. Korban mengalami luka ringan dan sudah mendapatkan perawatan.

Kemudian, longsor terjadi di Kapanewon Mlati di Kalurahan Sendangadi, talud longsor dan menimpa bangunan Universitas Mahakarya Asia. (*)