Bisnis Apotek Berkembang, Masyarakat Diuntungkan

Bisnis Apotek Berkembang, Masyarakat Diuntungkan

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN – Beberapa tahun ini, bisnis apotek di Kabupaten Kebumen berkembang cukup pesat. Tercatat setidaknya terdapat 140 apotek di kabupaten ini. Pertumbuhan jumlah apotek dinilai bisa menguntungkan masyarakat kaitannya dengan konsumen obat dan alat kesehatan.

Informasi yang diperoleh koranbernas.id, rasio apotek dengan jumlah desa atau kelurahan, setiap tiga desa atau kelurahan terdapat satu apotek.

Direktur Perseroda Apotek Luk Ulo, Arif Dana Putra, kepada koranbernas.id,  Rabu (15/6/2022), berpendapat pertumbuhan jumlah apotek menjadikan persaingan bisnis apotek semakin ketat.

Agar bisa bersaing, pengelola apotek akan meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen.

Arif sependapat, persaingan bisnis apotek selain bisa meningkatkan kualitas pelayanan, juga bisa mempengaruhi harga obat.

“Harga obat di Apotek Luk Ulo, 90 persennya lebih rendah dibandingkan apotek lain," kata Arif.

Hingga sekarang belum ada aturan jarak antar-apotek. Etikanya, jarak terdekat antar-apotek 200 meter. “Itu bukan aturan pemerintah tetapi soal etika saja,” ucapnya.

Sebagai pimpinan apotek milik Pemkab Kebumen yang berdiri tahun 1969, dia memegang prinsip bisnis mengambil untung yang wajar. Pelanggannya banyak.

Pertumbuhan apotek di Kebumen hingga sekarang belum mempengaruhi pasar. Setidaknya jika ditunjukkan dari omzet selama lima tahun terakhir ini. "Tahun 2016 omzet penjualan Rp 3,5 miliar, tahun 2021 sudah mencapai Rp 9,6 miliar," kata Arif Dana Putra.

Manajemen Apotek Luk Ulo sekarang sudah mengelola tiga apotek yang tersebar di Kecamatan Kebumen, Gombong dan yang baru beroperasi di Petanahan. (*)