Bijak Mengelola, Sampah Menjadi Berkah

Bijak Mengelola, Sampah Menjadi Berkah

KORANBERNAS.ID, KLATEN--Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Namun sampah hendaknya diperlakukan dengan bijak dan dikelola dengan baik agar bisa menjadi berkah. Caranya, dengan sosialisasi dan edukasi yang bertujuan untuk mengubah pola pikir dan kebiasaan warga.

Mengelola sampah yang baik, tidak hanya sekadar memilah. Namun lebih dari itu, yakni bagaimana memanfaatkan kembali sampah yang masih bisa digunakan hingga mengangkut limbah yang tidak bermanfaat ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Demikian dikemukakan Sumartinah, M.Hum, Kepala Bidang Evaluasi dan Tindak Lanjut Pusat Pengendalian Pembangunan Eko Region Jawa (P3E Jawa) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Aula Kantor Desa Ngering Kecamatan Jogonalan Kabupaten Klaten, Senin (1/3/2021).

Kepada koranbernas.id di sela-sela Sosialisasi dan Pelatihan Tata Kelola Sampah Rumah Kompos Desa Ngering, dia menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan sinergi antara KLHK dengan TRB Creative (Komunitas Peduli Lingkungan Hidup di Yogyakarta) yang dipimpin Dimas Drissen.

“Kegiatan ini bertujuan mengedukasi dan mensosialisasikan tata kelola sampah berbasis masyarakat dengan pengomposan sampah dari rumah tangga,” kata Sumartinah.

Terkait upaya mengubah pola pikir dan kebiasaan buruk warga yang suka membuang sampah di sembarang tempat, Sumartinah menjawab, hal itu bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama secara keras dengan menegakkan aturan, dan kedua bisa dilakukan dengan lunak atau memberikan stimulan (insentif).

Camat Jogonalan, Sutopo, yang hadir dalam acara tersebut mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Pemerintah Desa Ngering. “Saya mendukung dan mengapresiasi acara ini. Ke depan seluruh desa di wilayah Jogonalan akan mengikuti acara yang telah diawali oleh Ngering,” ujarnya.

Menurutnya, sampah yang diproduksi rumah tangga tentunya ada yang masih bisa dimanfaatkan. Sedangkan yang tidak bisa akan dibuang ke TPA Troketon Pedan.

Kepala Desa Ngering Nikolaus Rahmanto mengemukakan, sampah rumah tangga ada yang bisa dimanfaatkan kembali dengan diolah menjadi pupuk kompos (organik). Karena sampah masih bisa dimanfaatkan, maka pihaknya telah membangun rumah kompos di Dusun Rogobayan.

Rahmanto berharap, rumah kompos yang sudah ada itu nantinya bisa menjadi tempat pengolahan sampah berbasis masyarakat. Tentunya sampah yang telah diolah menjadi pupuk itu bisa digunakan oleh petani untuk memupuk tanamannya.

Dan yang tidak kalah pentingnya, kata dia, warga tidak lagi membuang sampah di sembarang tempat. Sebab, bencana banjir sebulan lalu di wilayah Desa Ngering salah satu penyebabnya karena tumpukan sampah di sungai. (*)