Ini Cara JAW Membangkitkan Semangat Seniman Kala Pandemi

Ini Cara JAW Membangkitkan Semangat Seniman Kala Pandemi

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Covid-19 sempat membuat banyak agenda seni di Yogyakarta berantakan. Kota yang sebelumnya nyaris tidak pernah kosong dari acara seni dan festival sempat seolah-olah terhenti berkreasi. Tidak sedikit pameran dan festival tahunan tertunda bahkan ditiadakan sampai waktu belum ditentukan.

Kini seiring dengan tatanan kehidupan baru atau new normal, pegiat seni dan festival mulai menata ulang konsep-konsep baru agar tetap berdaya di masa pandemi Covid-19 ini.

Salah satunya Jogja Art Weeks (JAW), kegiatan tahunan yang menghimpun segala informasi bagi masyarakat untuk mengakses aneka acara seni di Yogyakarta dan sekitarnya. JAW menjadi sebuah kanal publikasi bersama yang selalu berjalan beriringan dengan pelaksanaan ARTJOG, sejak 2016.

Setiap tahunnya, Jogja Art Weeks mempublikasikan acara pameran seni rupa, pertunjukan tari, pertunjukan teater, pertunjukan musik, festival, diskusi seni, tur seni, lokakarya serta berbagai macam acara seni ke dalam bentuk booklet.

Hal tersebut sekaligus memberikan kesempatan kepada para seniman dan pegiat seni multi-disiplin di Indonesia untuk menampilkan dan menyampaikan ide, pemikiran dan buah karyanya kepada audiens yang lebih luas.

Pandemi pada 2020 ini, membuat JAW menginisiasi Jogja Art Weeks : Special Project yang berbeda. Publikasi dalam bentuk booklet yang sebelumnya dilakukan, berubah menjadi panggilan terbuka bagi seniman-seniman muda yang masih menjalani pendidikan untuk mengajukan proposal pameran seni.

Selanjutnya 20 seniman terpilih akan mendapatkan dukungan dana stimulus sebesar Rp 5 juta untuk setiap pameran. Pameran akan diwujudkan di ruang-ruang publik (hotel, kafe dan restoran-red) yang menjadi rekanan Jogja Art Weeks 2020, salah satunya ARTOTEL Yogyakarta, 4 November hingga 2 Desember 2020.

“Kali ini fokus JAW spesial memfasilitasi pendanaan bagi seniman muda terutama yang berstatus mahasiswa. Kami harap pandemi tidak menyurutkan semangat berkarya seniman-seniman muda, dan malah mendorong pengembangan ide-ide baru,” papar Bambang "Toko" Wicaksono selaku kurator JAW, Rabu (4/11/2020).

Tema pameran sebagai upaya merespons pandemi melalui karya seni dengan cara menghadirkan seniman muda. Cara ini diharapkan dapat berkelanjutan dan menumbuhkan semangat yang dapat terus dikembangkan.

Tim kurator Jogja Art Weeks melakukan seleksi dari puluhan seniman. Kurun waktu dua minggu terpilih 20 proposal karya yang dinilai layak dan sesuai. Karya-karya tersebut dipamerkan di beberapa ruang publik.

Karya dari para seniman nantinya akan diinterpretasi dalam bentuk audio visual yang ditayangkan pada kanal website jogjaartweeks.com. Hal ini menunjukkan Jogja Art Weeks sebagai peristiwa yang hadir bersama ARTJOG tidak luput dari tuntutan merubah haluan strategi pelaksanaan pameran seni.

Art Director ARTOTEL Group, Windi Salomo, mengatakan special project ini diharapkan dapat menguji kembali kegigihan para praktisi seniman di Yogyakarta meski di tengah pandemi Covid-19.

Special Project dapat menjadi proyek yang akan menguji kembali kegigihan, daya tahan, kontribusi, dan solidaritas di antara para praktisi kesenian. Kemudian seniman dan ruang-ruang publik tersebut dapat bertemu dan berkolaborasi menghadapi situasi sulit (pandemi). Harapannya menjadi salah satu cara mencapai masa depan,” tandasnya. (*)