Kolaborasi Labamu dan Komunitas Tionghoa Sukses Gelar Festival Kuliner Chinatown di Sleman

Kolaborasi Labamu dan Komunitas Tionghoa Sukses Gelar Festival Kuliner Chinatown di Sleman
Suasan lapak UMKM di Labamu Food Festival Chinatown di Sleman City Hall. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN--Berlangsung sejak 2 hingga 18 Februari 2024 lalu, event bertajuk "Festival Kuliner Chinatown" dalam rangka Tahun Baru Imlek sukses digelar. Ajang yang diprakarsai Komunitas Tionghoa Sleman dan didukung penuh oleh aplikasi Labamu ini menyertakan puluhan pelaku UMKM sebagai peserta festivalnya.

Acara tersebut sejak awal dikhususkan untuk para pelaku UMKM agar dapat mendorong semangat UMKM yang ada di Sleman. Bahkan, festival kuliner ini mendapat sponsor dari Labamu yang merupakan sebuah aplikasi pencatatan keuangan digital, dengan harapan agar para pelaku UMKM yang ikut berpartisipasi mendapatkan sosialisasi dan memanfaatkan secara langsung kemudahan pencatatan keuangan secara digital.

Melalui siaran persnya, Direktur PT Laba Kita Bersama, Arnold Sebastian Egg, mengatakan Labamu hadir untuk mempermudah pelaku UMKM dalam pencatatan keuangan secara digital sehingga UMKM dapat terus tumbuh dan naik kelas.

“Perlu digaris bawahi, kami berdiskusi dengan banyak para pelaku UMKM. Alasan mereka belum menggunakan pembayaran digital yaitu adanya Merchant Discount Rate (MDR) dimana setiap transaksi terdapat potongan admin, sehingga mereka memilih transaksi tunai (cash) agar modal kebutuhan untuk membeli bahan baku produk juga cepat. Namun, hal tersebut menjadikan dana usaha dan dana pribadi tercampur, manajemen yang kurang tepat seperti inilah yang kita bantu perbaiki,” ungkap Arnold.

Senada dengan Arnold, Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Kebayoran Baru, Husaini juga mengungkapkan jika Labamu dan BPJS Ketenagakerjaan sudah menjalin kerjasama sejak Juli 2023 sebagai wujud nyata mendukung para pelaku UMKM.

“Adapun program kerjasama kami dengan Labamu yaitu perlindungan jaminan sosial seperti jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian. Sehingga member premium Labamu secara otomatis terdaftar peserta BPJS Ketenagakerjaan,” jelas Husaini.

Plt. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sleman, Tina Hastani yang membuka event ini mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh Labamu dan BPJS Ketenagakerjaan, sehingga para pelaku UMKM semakin rapih dalam manajemen pencatatan keuangan dan terjamin perlindungan sosialnya.

“Selama ini perhatian terhadap UMKM terabaikan serta manajemen keuangan di level UMKM kurang tertib, sehingga dengan hadirnya Labamu dan BPJS Ketenagakerjaan diacara ini, kami berharap UMKM khususnya yang ada di Kabupaten Sleman lebih tertata lagi, bisa naik kelas, serta memiliki daya saing yang tinggi, bahkan perlindungan sosialnya terjamin sebab ini menjadi salah satu perhatian utama kami kepada pelaku UMKM,” imbuh Tina.

Dalam festival kuliner  para pelaku UMKM langsung mempraktekkan bagaimana memanfaatkan fitur yang ada di Labamu seperti Qris Labamu, fitur penagihan dan lain-lain.

Bahkan fitur baru yang telah dirancang oleh Labamu, yaitu sistem order management (OM) yang memudahkan pemesanan dan pembayaran juga sudah diaplikasikan di ajang ini oleh pembeli.

Penggunaan OM ini, pembeli dapat melakukan scan barcode yang nantinya akan masuk ke menu produk dan harga produk yang sudah ditetapkan oleh penjual, sehingga pembeli secara langsung dapat melakukan pemesanan dan pembayaran serta pencatatan keuangan penjual secara otomatis tercatat.

Salah satu pelaku UMKM Ryzal Karyawan Saveero Food yang ikut berpartisipasi dalam festival kuliner ini menyambut baik terhadap fitur baru Labamu yang memberikan kemudahan dalam pencatatan dan transaksi secara digital.

“Alhamdulillah Labamu sejauh ini sangat membantu, karena secara otomatis tercatat sehingga dapat mengetahui banyak dan sedikitnya barang dagangan yang dijual. Kemudian pengeluaran dan pemasukkan jelas serta terkontrol. Bahkan, untuk pembayaran bisa di lakukan secara tunai maupun scan barcode. Adapun sistem order management (OM) ini juga mempermudah karena adanya scan menu yang dapat dilihat langsung dari ponsel masing-masing pembeli tanpa harus ke stand UMKM tersebut,” kata Ryzal.

Sementara itu, Dina Pengunjung yang mecoba jajanan di "Festival Kuliner China Town Sleman", menyampaikan penerapan transaksi digital menggunakan sistem OM ini menguntungkan pembeli sebab mudah mengakses menu dan pemesanan tanpa harus mengantre.

“Biasanya untuk tahu menu dan harga kita langsung tanya ke penjual dan itu terkadang ngantri, adanya scan menu ini dapat memberikan waktu yang efesien. Misal bisa mencari tempat duduk dahulu sambil pilih-pilih menu, jadi sekaligus. Kemudian kita juga mengetahui dulu menu-menu produk yang dijual tanpa harus mengelilingi satu-satu stand yang ada,” jelas Dina.

Labamu akan segera meluncurkan fitur Order Managementnya pada Maret 2024 nanti, sehingga festival kuliner ini menjadi langkah awal pengenalan fitur baru tersebut kepada para pelaku UMKM, khususnya yang ada di Kabupaten Sleman. (*)