Belajar dari Tubaba: Inovasi Terbuka Ubah Wajah Daerah Tertinggal Jadi Pusat Inovasi

Buku ini menjadi tonggak penting dalam memperkenalkan konsep inovasi terbuka kepada organisasi, perusahaan, dan pemerintah yang ingin mengakselerasi pertumbuhan melalui kolaborasi

Belajar dari Tubaba: Inovasi Terbuka Ubah Wajah Daerah Tertinggal Jadi Pusat Inovasi
Peluncuran buku "Inovasi Terbuka: Paradigma yang Mengubah Lanskap Inovasi Modern" karya Fiter Bagus Cahyono, Founder Innovesia. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, JAKARTA--Dunia bisnis dan inovasi di Indonesia memasuki babak baru dengan peluncuran buku "Inovasi Terbuka: Paradigma yang Mengubah Lanskap Inovasi Modern" karya Fiter Bagus Cahyono, Founder Innovesia.

Buku ini menjadi tonggak penting dalam memperkenalkan konsep inovasi terbuka kepada organisasi, perusahaan, dan pemerintah yang ingin mengakselerasi pertumbuhan melalui kolaborasi.

Diresmikan dalam acara peluncuran di Gramedia Grand Indonesia, buku ini diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, salah satu penerbit terkemuka di Indonesia yang berkomitmen menghadirkan karya-karya berkualitas untuk memperkaya wawasan masyarakat. 

Kehadiran buku ini semakin memperkuat upaya Gramedia Pustaka Utama dalam menyediakan literatur yang relevan bagi dunia bisnis, inovasi, dan pengembangan organisasi di Indonesia.

Menurut Fiter Bagus Cahyono, inovasi bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang keberanian untuk berpikir berbeda dan menciptakan dampak nyata. Dengan inovasi terbuka, bahkan organisasi dengan sumber daya terbatas pun bisa menghasilkan solusi revolusioner.

Buku ini menjadi referensi penting, karena membahas inovasi terbuka secara mendalam dalam bahasa Indonesia. Selain itu, buku ini mengungkap bagaimana kolaborasi dapat mengatasi keterbatasan sumber daya, menampilkan strategi dan framework inovasi terbuka yang dapat diterapkan oleh bisnis dan institusi, serta memberikan panduan praktis bagi para inovator, akademisi, dan pembuat kebijakan.

Salah satu studi kasus menarik yang dibahas dalam buku ini adalah penerapan inovasi terbuka di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Lampung. Tubaba telah menjadi contoh bagaimana kolaborasi lintas sektor dapat mengubah wajah sebuah daerah. 

Dengan mengadopsi konsep inovasi terbuka, Tubaba berhasil mengembangkan ekosistem perkotaan yang modern tanpa meninggalkan kearifan lokal. Pemerintah daerah menggandeng arsitek, akademisi, komunitas kreatif, dan sektor swasta untuk menciptakan infrastruktur berkelanjutan, ruang publik yang inklusif, serta ekonomi berbasis budaya dan teknologi. 

Pendekatan ini telah mempercepat pembangunan dan menjadikan Tubaba sebagai salah satu daerah dengan pertumbuhan inovasi yang paling progresif di Indonesia.

Dalam peluncuran ini, Daniel Oscar Baskoro, seorang Innovation Design Advisor, menegaskan bahwa inovasi terbuka adalah kunci bagi Indonesia dalam menghadapi tantangan yang kompleks. Dengan kondisi yang beragam dan penuh dinamika, kolaborasi dalam inovasi menjadi strategi penting untuk menciptakan solusi yang inklusif dan berkelanjutan.

Buku ini ditujukan bagi para pemimpin bisnis dan startup founder yang ingin mempercepat inovasi. Juga pas untuk pemerintah dan pembuat kebijakan yang ingin membangun ekosistem inovatif, akademisi dan mahasiswa yang ingin memahami konsep inovasi modern, serta masyarakat umum yang tertarik dengan cara baru menciptakan perubahan,” katanya. (*)