Bank Sampah Masdarling Muja Muju Lolos Lima Besar Lomba Bank Sampah Kategori Inovatif
Bank Sampah Masdarling yang berdiri sejak tahun 2018, banyak mendapatkan prestasi.
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Bank Sampah Masdarling RW 11 Kalurahan Muja Muju Kemantren Umbulharjo lolos lima besar lomba Bank Sampah Kategori Inovatif tingkat Kota Yogyakarta.
"Karena masuk lima besar lomba kategori inovatif, hari Senin 12 Oktober 2024 diverifikasi tim penilai terdiri Dinas Lingkungan Hidup, Rumah Hijau dan LSM Shind," kata Sri Sumaryanti, Ketua Bank Sampah Masdarling, Jumat (11/10/2024) malam.
Sri menjelaskan, awalnya Bank Sampah Masdarling mengajukan profil untuk lomba Bank Sampah Kategori Inovatif bersama 28 bank sampah lainnya di Kota Yogyakarta.
"Dari 28 bank sampah yang memasukkan profil, Bank Sampah Masdarling masuk lima besar dan akan diverifikasi tanggal 14 Oktober besok," jelas Sri Sumaryanti didampingi Sekretaris Bank Sampah Masdarling, Cristin Dwi Wahyuni.
Banyak prestasi
Sri Sumaryanti menjelaskan, Bank Sampah Masdarling yang berdiri sejak tahun 2018 dan sempat vakum dua tahun saat pandemi dan sejak tahun 2022 mulai giat kembali, ternyata banyak mendapatkan prestasi.
"Pada tahun 2023 Bank Sampah Masdarling maju lomba bank sampah kategori reguler tingkat Kota Yogya mendapatkan juara 1 dan berhasil mendapatkan juara 2 lomba yel-yel," kata dia.
Masih di tahun 2023 Bank Sampah Masdarling berhasil meraih juara 1 lomba bank sampah reduksi anorganik. Dan yang lebih membanggakan, masuk Sembilan besar bank sampah terbaik tingkat nasional.
Sri Sumaryanti menambahkan, selama ini pihaknya telah melakukan kerja sama untuk mengembangkan bank sampah di antaranya dengan pelapak yang mengambil sampah anorganik, kemudian dengan kantor Pegadaian tempat menabung nasabah, LSM Bina Karta Lestari dan SGM.
Sudah dipilah
Kegiatan Bank Sampah Masdarling di antaranya penimbangan dan penjualan sampah anorganik yang sudah dipilah. "Penimbangan sampah anorganik dilakukan setiap satu bulan sekali dan jumlah nasabah sudah mencapai 141 KK dari 171 KK di RW 11 atau sekitar 82,45 persen," tambah Cristin.
Ke depan diharapkan warga RW 11 yang belum menjadi nasabah Bank Sampah Masdarling ikut bergabung apalagi Yogyakarta saat ini sedang darurat sampah.
"Warga tentu sadar olah sampah dimulai dari rumah karena sampah anorganik memiliki nilai ekonomis dan sampah organik akan menjadi pupuk," kata Cristin. (*)