Atlit Gulat Putri Bantul Alami Kekerasan Seksual

Atlit Gulat Putri Bantul Alami Kekerasan Seksual

KORANBERNAS.ID,BANTUL -- Kasus pelecehan seksual menimpa seorang atlit gulat putri asal Kabupaten Bantul, sebut saja Bunga (18 tahun).  Peraih medali emas dalam Pekan Olahraga Daerah (Porda) XVI DI Yogyakarta 2022 tersebut mengalami kekerasan secara seksual dari pelatih.

Kejadian dialami Bunga saat persiapan Porda beberapa waktu lalu  di tempatnya berlatih wilayah Sanden. Bunga yang baru saja lulus SMA ini bersama orang tua dan teman-temanya berusaha melaporkan masalah tersebut ke organisasi yang menaungi ataupun federasi.

Namun mereka tidak mendapatkan hasil yang diharapkan. Bahkan keluarga diminta untuk tutup mulut.

“Yang kami sesalkan, saat melapor justru  dikatakan ini masalah pribadi tidak ada urusan dengan organisasi dalam hal ini KONI. Padahal mereka baik korban atapun pelaku dibawah naungan KONI," ujar Yudha PW salah satu pendamping korban kepada koranbernas.id, Rabu (26/10/2022) malam.

Korban merasa sangat kecewa. Karenanya mereka melapor ke UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Bantul.

Yudha berharap kasus itu akan bisa mendapat penanganan yang semestinya. Pihaknya juga akan menempuh proses hukum.

“Kita segera laporkan kasus ini ke  pihak kepolisian,” kata Yudha.

Mediator UPTD PPA Bantul Sunarso mengatakan pihaknya siap untuk membantu korban mendapatkan keadilan.

“Kami siap membantu dan mendampingi korban. Nanti kita akan lihat apakah korban akan menggunakan haknya penuh atau tidak, sebab korban sudah  diatas 18
tahun,” katanya.

Sementara salah satu teman atlet inisial A mengatakan jika dirinya dan teman-teman sesama atlet siap membantu dan mendukung Bunga mendapatkan
keadilan.

“Kami sudah berusaha melaporkan masalah ini ke federasi dan organisasi, tetapi tidak mendapat respon seperti yang kami harapkan. Bahkan kami kala itu diminta tutup mulut karena sedang persiapan Porda,” katanya.

Menurut A, untuk melawan traumanya tersebut, Bunga memilih berlatih di Jawa Barat terpisah dengan pelatih
dan teman-temanya. Korban juga melakukan konseling di Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Rekso Dyah Utami (RDU).

Orang tua korban, E  berharap putrinya mendapatkan keadilan. Dia meminta kasus yang menimpa Bunga  menimpa perempuan ataupun atlet perempuan yang lain.

“Saya ingin  nantinya ini diproses sesuai hukum
yang berlaku,” paparnya. (*)