Apklindo Ingin Perusahaan Lokal Berjaya

Apklindo Ingin Perusahaan Lokal Berjaya

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Asosiasi Pengusaha Jasa Klining Servis Indonesia (Apklindo) Yogyakarta, menginginkan agar perusahaan-perusahaan lokal bisa berjaya di rumah sendiri. Artinya, perusahaan-perusahaan jasa klining servis di DIY jangan sampai kalah bersaing dengan perusahaan sejenis dari luar daerah.

Ketua DPD Apklindo DIY, Salva Yunivan Saragih, mengatakan untuk bisa berjaya di daerah sendiri maka pengusaha harus terus meningkatkan kualitas layanan dan kualitas karyawan. Salah satunya dengan mendorong karyawan mengikuti standar kompetensi profesi.

“Saat ini, jasa klining servis merupakan salah satu profesi yang juga harus mendapatkan sertifikasi. Pelayanan yang diberikan harus sesuai dengan kompetensinya,” kata Salva, di sela-sela Musyawarah Daerah DPD Apklindo DIY, Sabtu (22/2/2020), di Kaliurang.

Menurut Direktur PT Tata Karya Gemilang ini, klining servis bukan lagi profesi yang bisa disepelekan bahkan menjadi profesi yang membanggakan.

“Klining servis saat ini jadi salah satu profesi yang membanggakan. Mereka akan lebih percaya diri karena juga terserifikasi. Artinya kalau karyawan jasa klining servis memiliki sertifikasi kompetensi, maka akan diikuti dengan kesejahteraan yang makin baik,” ujar dia.

Di DIY, kata Salva, terdapat sekitar 70-an perusahaan jasa klining servis. Namun dari jumlah itu baru 30 perusahaan yang tergabung dan masuk menjadi anggota Apklindo.

Dia akan terus mendorong pengusaha terkait segera bergabung di asosiasi, agar mereka bisa berkolaborasi dan bersinergi untuk kemajuan bersama.

“Salah satu PR kami adalah bagaimana perusahaan-perusahaan ini bergabung menjadi satu, berkolaborasi dan maju bersama. Jangan sampai ada perang tarif, yang justru akan merugikan kita semua dan berdampak pada kesejahteraan karyawan. Kami juga berharap, pemerintah daerah dapat memberikan prioritas terhadap perusahaan-perusahaan lokal dalam berbagai proyek,” kata Salva.

Dia yakin prospek usaha jasa klining servis ke depan akan semakin baik. Terlebih dengan beroperasinya YIA dan membaiknya infrastruktur yang menghubungkan DIY dengan daerah-daerah di sekitarnya.

Membaiknya konektivitas ini dengan sendirinya akan mendorong pertumbuhan kota di DIY dan akan semakin berkembang permukiman baru.

Hingga kini, baru sekitar 40 persen klining servis dari 30 perusahaan yang bergabung dalam Apklindo DIY sudah tersertifikasi.

Tahun ini, katanya, ada 500 petugas klining servis mengikuti sertifikasi. Upaya itu dilakukan agar kesejahteraan klining servis juga bisa meningkat.

“Kalau klining servis mengantongi sertifikat kompetensi, tentu dia akan menerima insentif tambahan. Kalau tidak, hanya akan mendapatkan gaji UMK saja,” katanya.

Ketua Apklindo DIY Salva Yunivan Saragih

Kepala Bidang Standarisasi Produk, Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Nurmayanti MSi, meminta agar perusahaan-perusahaan jasa klining servis di DIY ikut mendukung program layanan yang ramah lingkungan (eco labeling).

Selain merupakan amanat dari Undang-undang No 32 tahun 2009, layanan ramah lingkungan ini akan meningkatkan citra perusahaan terkait.

Penerapan prinsip-prinsip ramah lingkungan, juga akan berdampak positif bagi kesehatan karyawan dan lingkungan yang ditangani oleh perusahaan jasa klining servis.

“Sebagai konsekuensi penerapan undang-undang ini, pemerintah akan memprioritaskan perusahaan-perusahaan dengan sertifikat eco label dapat mengerjakan proyek di institusi pemerintah,” katanya.

Salva mengakui, untuk saat ini perusahaan jasa klining servis di DIY belum ada yang memiliki sertifikat eco label. Namun pihaknya berkomitmen untuk mendorong prinsip-prinsip ramah lingkungan ke seluruh anggota.

“Kami akan dorong setiap pengusaha menerapkan skema ekolabel dalam layanan klining servis. Sebab dengan ekolabel, unit jasa ini bisa lebih mudah diterima penawarannya di sektor pemerintahan,” kata dia. (sol)