Ponggok Raih Penghargaan Desa Juara Program Bina Desa

Ponggok Raih Penghargaan Desa Juara Program Bina Desa
Penghargaan penganugerahan Desa Juara. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN--Danone Indonesia bekerjasama dengan Bumdes.id dan didukung Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, menggelar penganugerahan Desa Juara dan webinar penutup Program BISA (Bina Desa) di Puri Mataram, Tridadi, Sleman,Rabu (26/6/2024)

Kegiatan ini dilakukan secara daring dan luring dihadiri oleh VP General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto dan Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi, Harlina Sulistyorini, M.Si, mewakili Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang berhalangan hadir. Selain itu secara daring juga diikuti oleh Desa-desa peserta BISA dari Sumatera, Jawa, Bali hingga Sulawesi.

Dalam rilis ke redaksi koranbernas.id, Dr. Rudy Suryanto, founder Bumdes.id mengatakan jika program BISA merupakan inisiatif pengembangan masyarakat berbasis ekonomi yang diinisiasi oleh Danone Indonesia bekerja sama dengan Bumdes.id. Titik beratnya pada pengembangan lembaga desa sebagai satuan organisasi masyarakat, serta mendukung pengembangan potensi desa wisata melalui lembaga ekonomi yang ada di desa.

“Bahwa dalam upaya menciptakan kemandirian desa menjadikan Lembaga Desa dan BUM (Badan Usaha Milik) Desa menjadi motor penggerak ekosistem ekonomi di Desa, maka masih memerlukan SDM pengelola yang berkualitas, kreatif dan visioner,” kata Rudy yang juga seorang akademisi ini.

“Sumberdaya manusia dari sejumlah 37 Desa dari seluruh Nusantara mendapatkan pelatihan melalui zoom dan coaching (monitoring) juga dengan grup WhatsApp selama 1,5 bulan, didampingi oleh trainer dari Bumdes.id. untuk memecahkan permasalahan di Desanya sesuai dengan tema pelatihan yang diambil.Sesuai porsinya aparat desa, BUMDES, Ibu PKK, Karang Taruna, perwalikan UMKM dan elemen desa lainnya yang menjadi utusan masing-masing desa  belajar bagaimana mengelola potensi desanya secara keberlanjutan untuk kemandirian desa. Dari jumlah tersebut mereka dipilih menjadi 10 finalis sampai terpilih 5 juara Desa,” tambahnya.

Sementara itu Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi, Harlina Sulistyorini, M.Si, mewakili Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang berhalangan hadir menyampaikan apresiasi nya dengan pelaksanaan Program BISA (Bina Desa) ini.

“Kolaborasi antara swasta dan Desa bisa menjadi kekuatan tersendiri. Terima kasih kepada Danone Indonesia yang telah berperan aktif mendampingi Sumber Daya di Desa menjadi professional dan memiliki daya saing,” tegasnya.

Harlina juga menyampaikan bahwa kerjasama desa dan swasta ini juga bisa sama-sama berkembang dan menginspirasi yang lain untuk melakukan hal yang sama.

“Kita tahu bahwa saat ini terdapat beberapa perkembangan dari perundangan-undangan desa dan BUMDES, yang memungkinkan desa memiliki otonomi dalam mendorong kemandiriannya. Selain itu saat ini keberadaan BUMDES sebagai institusi di level desa juga telah diperkuat dengan adanya peraturan yang baru yang memungkinkan BUMDES memiliki kesempatan untuk dapat berperan aktif sebagai penggerak ekonomi desa, melalui pengelolaan potensi desa yang ada di desa masing-masing,” lanjutnya.

Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto menjelaskan bahwa Danone di Indonesia memiliki 24 pabrik di berbagai lokasi dan setiap pabrik berkembang berkat kolaborasi dengan lembaga desa, masyarakat juga seluruh elemen desa di sekitarnya.

Tercatat 60 desa yang telah menjalin kemitraan dengan Danone di seluruh Indonesia. Terdapat 37 desa yang secara aktif terlibat dalam program BISA antara Danone Indonesia dengan Bumdes.id ini adalah model langkah strategis yang membawa manfaat bagi Perusahaan juga desa.

Program ini sekaligus mendukung pemerintah dalam rangka mengembangkan desa, dan menjadi titik awal dalam kolaborasi dari semua elemen pentahelix, yaitu desa, dari pemerintah, dari LSM, akademisi serta jajaran media dalam rangka mensukseskan pengembangan ekonomi desa dalam rangka menuju kemandirian desa untuk Indonesia yang lebih sejahtera.

“Melalui Program BISA, Danone Indonesia berharap dapat terus mendorong kemandirian ekonomi desa dan berkontribusi dalam mewujudkan Desa Mandiri yang berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045,” tambah Vera.

Dan setelah melalui penilaian, akhirnya predikat juara diberikan kepada lima desa yang memenuhi persyaratan dan mendapatkan nilai tertinggi dari indikator yang telah ditetapkan. 

Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo, Klaten Jawa Tengah menjadi Juara I dengan BuMdesnya yang telah mengembangkan semua potensi desanya.  Juara 2, Desa Blederan, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah

 Juara 3, Desa Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali. Juara Harapan 1, Desa Cibeusi, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat Juara Harapan 2, Kalurahan Karangasem, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul. 

Ada juga penghargaan khusus yakni Desa Interaktif yang diberikan kepada Desa Kebon Candi, Kecamatan Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur

Lalu Desa Potensi Wisata Terbaik Rekomendasi Danone Indonesia adalah Desa Wangen, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Suyantoko, Manager Marketing BUMDes Tirta Mandiri Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo dalam sambutannya mengatakan, bahwa semua desa pasti punya potensi untuk dikembangkan.

“Desa kami berada di ring 1 Aqua dan kami berterima kasih telah didampingi dalam pengembangan program Ketahanan Pangan. Bumdes kami juga mendorong One RW One Product, setiap RW harus memiliki destinasi wisata yang bisa dikembangkan. Program satu rumah, satu sarjana. Bedah rumah supaya layak Homestay, juga menggalakkan Posyandu bagi Balita dan manula,” tutup Suyantoko. (*)