Beginilah Cara Bule Ini Mengabadikan Perjalanan Hidup

Beginilah Cara Bule Ini Mengabadikan Perjalanan Hidup

KORANBERNAS.ID--Seniman lukis asal Amerika Serikat, Alan Paul Aaronson akan menggelar pameran bertajuk “Emotion in Motion” di Sangkring Art Project Jalan Nitiprayan Nomor 88 Kasihan Bantul, Rabu (21/8/2019) mulai pukul 19.00 WIB. Pameran berlangsung hingga 1 September 2019.

Akan ada 91 karya lukis yang ditampilkan seniman kelahiran Manchester Inggris dalam pameran tunggalnya yang ke-2 tersebut.

Dalam jumpa pers di rumahnya Perum Alam Citra A3, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon Bantul, Selasa (20/8/2019) siang, Alan mengatakan lukisan tersebut adalah kumpulan karyanya selama berkeliling di banyak daerah di Indonesia. Sesuatu yang menarik kemudian dituangkan dalam lukisan mulai dari perjalanan ke Pulau Dewata tahun 2000, hingga masuk kuliah di ISI Yogyakarta tahun 2011.

“Jika orang menulis perjalanan hidup dalam buku diary, maka diary saya adalah dengan melukis. Jadi kalau melihat sesuatu yang menarik, saya akan lukis dengan obyek yang beragam,”kata Alan.

Nanti dalam pameran ini, pengunjung bisa menelusuri perkembangan dan perjalanan menuju karya repertoar yang menangkap momentum spontan dan kegagahan.

“Dan yang paling mengasyikan dari ekspresi Alan, adalah mudahnya dia berpindah dari satu gaya ke gaya lain,”tambah panitia Meitika Lantiva.

Arus yang bebas dan mudah memiliki kualitas ke kanak-kanakan, tetapi sekaligus memiliki tingkat kematangan dan percaya diri dari warna kuat yang eksplosif, garis dan tanda yang membuat motif simbolis dan citra, dilukiskan perjalanan dari beberapa tahun di Amerika sampai momen dimana karya yang amat anggun dan megah ini ditampilkan.

“Bahkan Alan sungguh-sunggguh siap untuk meluncur ke arena internasional,”kata alumnus ISI tersebut.

Meitika menilai, jika Alan memiliki kemampuan menangkap obyek yang ditunjukkan dengan spontan, melalui goresan karya.

Goresannya tegas, lugas dan beragam teknik lukis dia kuasai. Bahkan sketsa menjadi

alternatif berkarya seketika dia pergi jalan-jalan sembari liburan. Menangkap momen-momen kecil, merangkainya. Kemudian suatu ketika dia akan memindahkannya ke dalam kanvas.

Alan juga dinilai mudah berbaur. Menemukan orang-orang terdekat melalui sketsa. Misalnya, Alan pernah melukis Antok orang yang dijumpai di Pasar Ngasem. Juga saat bertemu dengan seniman disabilitas yang melukis dengan kaki.

Berbagai panorama, juga ditangkap melalui sketsa. Misalnya pemandangan di persawahan Bali, suasana kapal-kapal nelayan di Thailand, bahkan area persawahan di depan tempat tinggalnya.

Di karya berjudul “Marakesh’ misalnya, dia menangkap suasana gang perkampungan Maroko. Orang berjalan diantara gedung-gedung tinggi. (SM)