Anggota PKBSI Terus Bertambah, Pemerintah Kurang Memberi Perhatian
Awal tahun 2025 akan diadakan Latber 7 RS Yogyakarta Utara dan Latber Gabungan untuk Wilayah DIY di GOR Among Raga.
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Seiring meningkatnya minat masyarakat menjalani gaya hidup sehat, pegiat olahraga senam terapi Olah Nafas-Olah Gerak Bio Energy Power atau ON-OG BEP yang tergabung dalam Perkumpulan Komunitas Bio Energy Power Seluruh Indonesia (PKBSI) terus bertambah jumlahnya.
Hanya saja, pemerintah dan instansi terkait sepertinya kurang memberikan perhatian. “Saya yakin, jika senam ON-OG semakin maju maka akan bermanfaat bagi masyarakat seluruh Indonesia, sesuai dengan Motto Mars BEP untuk Merajut Ulang Kesehatan Bangsa (MUKB),” ujar Prof Dr Ir Suhariningsih, Ketua Umum PKBSI-PUSAT, pada acara peresmian Kantor Sekretariat PKBSI Cabang Kota Yogyakarta, Selasa (15/10/2024), di Jalan Bener Gang Sekarwangi Tegalrejo.
Melalui sambutan tertulis dibacakan pengurus PKBSI Pusat, Ir Isnindarwati MPd, lebih lanjut Suhariningsih menyatakan peresmian Kantor Sekretariat PKBSI Cabang Kota Yogyakarta merupakan wujud nyata semangat BEPers PKBSI Kota Yogyakarta serta dukungan dari semua pihak untuk memajukan ON-OG BEP.
Dia pun mengajak semua pegiat olahraga ini untuk bersama-sama membesarkan BEP secara baik dan benar sesuai harapan Pendiri, Pemilik Hak Merek dan Hak Cipta BEP, Harry J Angga.
Peserta foto bersama usai senam di Kantor Sekretariat PKBSI Cabang Kota Yogyakarta. (sholihul hadi/koranbernas.id)
“Upaya ini bukan tanggung jawab pengurus saja melainkan kita semua pegiat BEP. Setiap pelatih mempunyai kemampuan untuk itu, maka mari kita gabungkan kekuatan kita,” ajaknya.
Harapannya, peresmian kantor dengan pembukaan selubung Papan Nama Sekretariat PKBSI Cabang Kota Yogyakarta kali ini akan semakin menambah rasa cinta kepada olahraga terapi ON-OG BEP.
Isnindarwati menjelaskan, secara Nasional berdasarkan jumlah kartu anggota dengan sistem keanggotaan yang berlaku seumur hidup, PKBSI yang berkantor pusat di Bandung Jawa Barat itu tercatat memiliki lebih dari 50 ribu orang Pegiat.
Selama ini, seluruh kegiatan seperti Latihan Bersama (Latber) termasuk Pelatihan Pelatih (ToT) dilaksanakan secara mandiri bersama Yayasan BEP Indonesia. Ke depan, diharapkan pemerintah memberikan perhatian. “Kita mandiri saja sudah seperti ini, apalagi dibantu oleh Pemerintah,” ungkapnya seraya menyebutkan untuk tingkat DIY tercatat sudah ada 722 Pegiat, 22 Rumah Sehat dan 72 Pelatih.
Simbolis penyerahan papan nama Rumah Sehat PKBSI Cabang Yogyakarta. (sholihul hadi/koranbernas.id)
Di tempat yang sama, Ketua PKBSI Cabang Kota Yogyakarta, Drs. Totok Sudarwoto, menyampaikan PKBSI DIY yang dipimpin Ir Gatot Saptadi (mantan Sekda DIY) sejak awal tahun 2023 beserta 5 Cabang PKBSI Kabupaten/Kota se-DIY sudah masuk Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) DIY. Sedangkan di Tingkat Nasional sedang dalam proses melalui Menpora RI dan Presiden (antara lain di-support oleh Ketua Umum LKNI/www.lkni-pusat.com).
Terkait peresmian Kantor Sekretariat, Totok Sudarwoto mengungkapkan 'Tiga Poin Harapan' yang perlu mendapatkan perhatian. Pertama, dengan pemasangan Papan Nama PKBSI Cabang Kota Yogyakarta yang akan disusul dengan pemasangan Papan Nama di 14 Rumah Sehat (RS) zona Jogja Utara dan Jogja Selatan, merupakan dukungan nyata memajukan organisasi.
Sekaligus, untuk merealisasikan Surat Perintah Pemasangan Papan Nama dari PKBSI-PUSAT yang awalnya digagas tanpa pamrih dari Yogyakarta yang Istimewa untuk Indonesia.
Kedua, dengan terpasangnya Papan Nama PKBSI dan Yayasan BEP Indonesia di seluruh Tanah Air, diharapkan pemerintah dengan Instansi terkaitnya termasuk KORMI mengetahui tentang keberadaan dan eksistensi organisasi Komunitas Perkumpulan Bio Energy Power Seluruh Indonesia yang legal dan Asli berdasarkan SK Menkumham RI dengan Hak Cipta dan Hak Merek yang tertulis pada setiap Papan Nama PKBSI di mana pun.
Surat Perintah PKBSI Pusat. (istimewa)
“Sehingga kini kita tak ragu-ragu lagi untuk semakin mengembangkan sayap termasuk bermitra dengan pemerintah dan instansi terkait aantara lain dalam rangka untuk memperoleh dana-dana bantuan yang tersedia secara transparan dan terbuka untuk membiayai berbagai kegiatan-kegiatan PKBSI,” kata dia.
Sebagai gambaran, tahun ini PKBSI Yogyakarta mencanangkan Latihan Bersama (Latber) di tujuh Rumah Sehat wilayah Kota Yogyakarta Selatan. Sedangkan di awal tahun 2025 akan diadakan kegiatan Latber 7 RS Yogyakarta Utara dan Latber Gabungan untuk Wilayah DIY di GOR Among Raga yang akan diikuti kurang lebih 1.000 BEPers seluruh DIY.
“Poin ketiga, kami perlu memohon maaf kepada para Senior PKBSI, Yayasan BEP dan para pelatih di mana pun apabila gerakan Pemasangan Papan Nama ini dirasa sebagai hal yang mengganggu, membebani atau merepotkan,” ujarnya.
Sejatinya, lanjut Totok, di samping setiap hari berlatih bersama, idealnya memang perlu membenahi bidang Organisasi atau kepengurusan dalam rangka ikut Merajut Ulang Kesehatan Bangsa (MUKB) untuk menuju Indonesia Bugar 2045.
Pelepasan merpati
Acara peresmian Kantor Sekretariat PKBSI Cabang Kota Yogyakarta ditandai pembukaan selubung Papan Nama oleh Ir Isnindarwati MPd mewakili Ketua Umum PKBSI-PUSAT.
Usai doa bersama dipimpin KH Imam Subarno dari Kulonprogo, dilakukan pelepasan burung merpati putih 15 ekor (sesuai tanggal 15 Oktober) dilanjutkan penyerahan secara simbolis Papan Nama untuk 14 Rumah Sehat di Kota Yogyakarta. Acara peresmian juga dihadiri Mantri Pamongpraja Kemantren Tegalrejo serta Lurah setempat dan tamu undangan.
Seorang tokoh Seniman, Budayawan sekaligus Penggerak Pariwisata DIY, Yani Saptohoedojo, ikut bergabung. Kepada wartawan dia mengakui banyak memperoleh manfaat setelah mengikuti senam terapi yang rata-rata diikuti oleh Lansia itu.
Tubuhnya terasa lebih sehat, kebetulan dia baru saja sembuh dari sakit akibat terjatuh. “Ini olahraga yang bagus untuk kesehatan, Mudah-mudahan anak-anak muda bisa ikut bergabung,” harapnya.
Sependapat, Sekretaris PKBSI Cabang Kota Yogyakarta yang juga Ketua Rumah Sehat Bener Tegalrejo, Bambang Yuniharto, memperoleh manfaat setelah rutin mengikuti olahraga tersebut. Syaraf kejepit yang dideritanya kini sembuh. Tidak hanya Lansia, olahraga ini juga bisa diikuti oleh semua umur termasuk kalangan muda. (*)