Anggaran Bantuan Sembako Untuk Pasien Positif Covid-19 Sudah Habis

Anggaran Bantuan Sembako Untuk Pasien Positif Covid-19 Sudah Habis

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL –Lantaran terganjal anggaran yang hingga kini belum cair, ratusan warga Gunungkkidul yang terkonfirmasi positif Covid-19, terpaksa tidak menerima bantuan sembako.

Ketua Komisi A, DPRD Gunungkidul, Ery Agustin, Rabu (20/1/2021) mengatakan beberapa waktu lalu pihaknya melakukan pemantauan terhadap PTKM di beberapa kalurahan. Saat kunjungan, pihaknya mendapatkan laporan dari kalurahan, jika pasien isolasi mandiri belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Pihaknya berharap, pemerintah bisa segera mencairkan anggaran, sehingga pihak kalurahan tinggal menyalurkan tidak perlu mencari anggaran lain. Selain itu, Ery menyebut, jika pasien isolasi mandiri tidak memiliki pekerjaan tetap, dan jika tidak keluar rumah tidak mendapatkan penghasilan.

“Kasihan keluarga yang tidak punya penghasilan tetap. Kalau tidak keluar bekerja, terus bagaimana makannya,” kata Anggota Fraksi Partai Golkar ini.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gunungkidul, Siwi Irayati mengakui, untuk bantuan sembako kepada warga positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri, sudah habis sejak tahun 2020 lalu. Pihaknya sudah menyalurkan lebih dari 1.000 paket sembako bagi masyarakat terdampak Covid-19. Paket tersebut berasal dari Anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) APBD 2020, dan juga bantuan pihak ketiga.

Tahun ini, pihaknya sedang mengupayakan untuk segera dicairkan. Meski kondisi darurat pihaknya harus mengikuti proses administrasi.

“Untuk dana tahun 2020 sudah habis. Anggaran tahun 2021 ini masih proses,” kata Siwi.

Menurut data Dinas Kesehatan Gunungkidul, hingga Rabu (20/1/2021) tercatat kasus terkonfirmasi positif jumlahnya mencapai 1.225, atau bertambah 359 kasus selama bulan Januari 2021. Dari jumlah itu, kasus sembuh mencapai 938 orang, masih dalam perawatan masih ada 240 kasus, dan meninggal 47 kasus.

Dari 240 kasus aktif, sebagian besar melakukan isolasi mandiri.

“Yang melakukan isolasi mandiri 207 orang,” kata Dewi Irawati, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul.

Dijelaskannya, pasien yang melakukan isolasi mandiri dipantau oleh petugas puskesmas. Jika nantinya membutuhkan pemeriksaan atau ada keluhan kesehatan, akan ada petugas yang datang.

“Untuk pemeriksaan, menyesuaikan situasional yang pasien isolasi mandiri. Nanti puskesmas yang akan kotak dengan isolasi mandiri apakah butuh pemeriksaan kesehatan,” katanya.

Pihaknya berharap, masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dan menaati peraturan selama Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM). Sebab, dikhawatirkan jika masyarakat tidak patuh protokol kesehatan, jumlah pasien terkonfirmasi akan terus bertambah.(*)