Ada Wacana Pilpres dan Pilkada Kembali ke UUD 1945 Sebelum Amandemen

Tidak mudah melakukan amandemen UUD 1945.

Ada Wacana Pilpres dan Pilkada Kembali ke UUD 1945 Sebelum Amandemen
Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan Ketua MPR RI di Kecamatan Buayan Kebumen, Rabu (20/12/2023) sore. (nanang w hartono/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) secara langsung dipilih oleh rakyat sebagai wujud demokrasi memunculkan ekses kurang baik.

Ada wacana, pilpres dan pilkada dikembalikan berpedoman pada Undang-undang Dasar (UUD) 1945 sebelum Amandemen UUD 1945.

"Ya ada banyak desakan kembali ke UUD 1945 sebelum amandemen," kata Bambang Soesatyo, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR - RI), menjawab pertanyaan koranbernas.id usai menjadi narasumber Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan MPR di Kecamatan Buayan Kebumen, Rabu (20/12/2023) sore.

Menurut dia, tidak mudah melakukan amandemen UUD 1945, kembali ke UUD 1945 sebelum amandemen. Amandemen memerlukan beberapa syarat, di antaranya diajukan sepertiga jumlah anggota MPR dan dihadiri dua pertiga anggota MPR.

ARTIKEL LAINNYA: Hindari Peroleh Suara Pemilu dari Menebar Kebencian

"Dua fraksi tidak hadir, tidak bisa diambil keputusan amandemen," kata Bambang.

Dalam beberapa kesempatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Bambang Soesatyo mengungkapkan ekses kurang baik Pilpres dan Pilkada.

Dengan pemilihan oleh rakyat di antaranya mengakibatkan ada keterbelahan masyarakat karena perbedaan dukungan.

Pilpres dan Pilkada langsung dipilih secara langsung oleh rakyat dimulai tahun 2004 dan 2005 sebagaimana hasil Amandemen Ketiga UUD 1945.

ARTIKEL LAINNYA: Ketua MPR Mengingatkan Ada Potensi Ancaman Geopolitik

Bambang Soesatyo mengatakan, sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan selama enam hari diperoleh kesimpulan, peserta sosialisasi sudah paham Empat Pilar Kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika.

Sosialisasi dimaksudkan untuk pendalaman empat pilar. “Diharapkan dengan sosialisasi, penyelenggaraan Pemilu 2024 berjalan damai dan lancar. Terpilih pemimpin yang terbaik,” harapnya.

Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan disampaikan dengan metode interaktif. Peserta diberi kesempatan menjabarkan empat pilar.

Umumnya peserta yang berani menjabarkan masing masing pilar sudah memahami cukup baik. (*)