Golkar Targetkan Menang Pilkada Secara Fair

Golkar Targetkan Menang Pilkada Secara Fair

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Ketua DPD Partai Golkar DIY Gandung Pardiman menyatakan partai yang dipimpimpinnya ingin memenangkan pasangan calon yang maju pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2020 di Kabupaten Bantul, Sleman dan Gunungkidul. Kemenangan itu harus diraih secara fair.

“Partai Golkar DIY menargetkan sapu bersih pilkada di Sleman, Bantul dan Gunungkidul. Kita akan memenangkan dengan pola-pola yang fair, tidak membungkus kepentingan dan program-program pemerintah dalam rangka pememenangan calon,” ujarnya kepada wartawan usai pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) X Partai Golongan Karya Kota Yogyakarta Momentum Konsolidasi Total Menuju Sukses Pemenangan Pilkada dan Pemilu 2024, Minggu (30/8/2020), di KJ Hotel Yogyakarta.

Menurut Gandung, apabila ada calon yang membungkus program-program pemerintah itu berarti mengkhianati rakyat. “Kalau memang nyalon harus mempersiapkan diri jangan menggunakan program pemerintah. Uang rakyat harus kembali ke rakyat jangan sampai uang rakyat ditungggangi untuk kepentingan pilkada. Ini akan kita cermati dan kita kaji,” tegasnya.

Dari laporan yang masuk ke dirinya, anggota Komisi VII DPR RI ini menengarai ada perusahaan daerah terkesan ikut bermain politik praktis, memberikan sumbangan atau hibah tetapi ditunggangi oleh pihak yang ada korelasinya dengan pilkada.

“Jangan sampai memberi CSR atau hibah ditunggangi. Apapun alasannya. Saya dengar setelah pemberian hibah itu ada kepala desa atau siapa merasa ditekan-tekan. Itu nggak betul. Kalau memang itu tugasnya ya pakai kantong sendiri. Pakai kantong sponsor pun bahaya karena nanti setelah menjabat sponsor nagih janjinya. Tidak ada sponsor gratis,” kata dia.

Gandung menambahkan, rekomendasi dari DPP Partai Golkar sudah keluar. Paslon pilkada Bantul yang diusung adalah Suharsono-Totok Sudarto, Gunungkidul pasangan Sunaryanta dan Heri Susanto serta Sleman pasangan Sri Muslimatun dan Amin Purnomo. “Semua sudah keluar baik rekomendasi maupun lembaran dari KPU, siap untuk diserahkan,” katanya.

Berlangsung dinamis

Jalannya Musda X Partai Golkar Kota Yogyakarta berlangsung dinamis. Pembukaan musda ditandai pemukulan gong. Gandung Pardiman mengawalinya dengan satu kali pukulan, disusul jajaran dewan penasihat dan pengurus DPD. Tidak ketinggalan, perwakilan dari generasi muda yaitu AMPI dan AMPG diberi kesempatan memukul gong.

Seperti biasa, sebagai bentuk apresiasi terhadap kerja keras para kadernya Gandung menghadiah uang tunai untuk grup paduan suara, AMPI maupun AMPG. Pembaca teks pancasila dan ikrar Panca Bhakti Partai  Golkar pun kebagian hadiah.

Di depan forum, Gandung Pardiman mengatakan Partai Golkar berkembang dan jaya bukan karena figur seseorang. Sampai saat ini parpol berlambang pohon beringin itu tetap eksis berkat kerja politik yang tunduk dan taat secara tegak lurus dengan konstitusi partai mulai dari tingkat kelurahan (PL/PD) hingga pusat.

“Jangan sampai struktur kita dikendalikan oleh oknum atau figur. Ini malapetaka jika tidak tegas. Mekanisme AD/ART adalah holistik. Tidak lekang dan lapuk oleh hujan dan panas. Saatnya membangun militansi, loyalitas dan karakter kader. Saya berdoa mulai detik ini semua pengurus satu komando dalam bingkai pokok-pokok ketentuan organisasi, AD/ART dan visi misi. Bukan orang per orang. Kita digerakkan oleh semangat maju bersama, bukan iming-iming uang,” katanya.

Menurut Gandung, seorang pemimpin adalah pribadi yang mengorbankan diri, bukan membanggakan diri di dalam organisasi. Pemimpin tidak boleh membawa malapetaka organisasi karena tidak menyadari  hakikat pemimpin adalah orang yang dikorbankan.

Dia pun meminta kadernya meraih PDLT (Prestasi, Dedikasi, Loyalitas dan Tidak Tercela), tidak merengek demi kekuasaan dan jabatan. Ini penting dicamkan dalam rangka membangun karakter dan militansi kader.

Diakui, membangun militansi pasti ada pro dan kontra. Prinsipnya semua siap apapun risikonya. “Alhamdulillah kita tetap semangat membangun militansi dan karakter kader,” ujarnya seraya mengapresiasi kiprah anak-anak muda dari AMPI dan AMPG yang datang ke acara musda.

Kehadiran mereka sekaligus menepis anggapan Golkar Kota Yogyakarta akan ambyar. “Baru kali ini musda dihadiri 200 generasi muda. Masa depan Golkar ada di tangan generasi muda,” kata dia.

Gandung tidak ingin ada kader Golkar hanya menunggu di tikungan, kemudian nyengklak pemenang. “Itu bukan kader tetapi kather,” ujarnya bercanda.

Harapannya pada pelaksanaan muscam nantinya dipilih ketua PK (Pimpinan Kecamatan) yang umurnya di bawah umur 40 tahun sehingga bisa banyak berkorban.

Pembukaan Musda X Partai Golkar Kota Yogyakarta.  (sholihul hadi/koranbernas.id)

Sebut Gus Baha

Saat berpidato, Gandung sempat menyebut ulama kaliber internasional, penghafal Al Quran, ahli tafsir sekaligus ahli fikih KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. Dia merasa cocok dengan wejangan ilmu-ilmu hakikat tingkat tinggi kiai asal Rembang Jawa Tengah itu.

“Saya cocok dengan Gus Baha. Kita ikuti Gus Baha. Jangan terlalu banyak berdoa tetapi banyak bersyukur. Dengan banyak bersyukur jalan kita akan dilapangkan oleh Allah SWT. Syukur itu hakikatnya doa. Apapun jabatannya harus bersyukur,” kata Gandung.

Pesan lainnya, parpol sebisa mungkin jangan dijadikan lahan utama mencari rezeki tetapi bagaimana berpihak ke rakyat. “Apapun yang kita lakukan rakyat pasti tahu. Kerja politik adalah kerja kolektif kolegial, jangan ada matahari kembar,” kata dia.

Kepada Ketua Golkar Kota Yogyakarta yang baru Gandung berpesan harus mampu mengendalikan amanah serta visioner. Artinya, punya kemampuan melihat tidak hanya masa sekarang tetapi masa depan. Dengan karya-karya nyata masyarakat akan jatuh hati mencintai Golkar.

Secara kebetulan pada semua tingkatan, generasi muda yang ingin bergabung ke Partai Golkar terus bertambah. “Seperti ini, lebih dari 100 orang. Nanti akan kita berikan wadah dan kita didik secara benar agar PDLT-nya tinggi dan kencang sehingga penugasan-penugasan akan dilaksanakan secara ikhlas di tangan generasi muda,” harapnya.

Ketua DPD Partai Golkar Kota Yogyakarta, Augusnur, mengatakan dari musda kali ini dirinya berharap program, target maupun tujuan partai yang dirumuskan di dalam munas dan musda provinsi sebagai langkah strategis meraih sukses 2024.

Baginya, proses politik menuju 2024 menentukan bagi Golkar. “Empat tahun ke depan akan sangat menentukan. Siapa pun yang memimpin Partai Golkar Kota Yogyakarta harus punya komitmen yang jelas dan tegas,” kata dia. (sol)