Ada Tekanan Global, Ekonom Bank Mandiri Tetap Pede Dengan Pertumbuhan Ekonomi di Kisaran 5 Persen
Tingkat inflasi yang terkendali pada kisaran 1,7% hingga Oktober 2024, menjadi indikator penting stabilitas makroekonomi Indonesia.
KORANBERNAS.ID, JAKARTA--Tim Ekonom Bank Mandiri memperkirakan, ekonomi Indonesia akan mencatat pertumbuhan sebesar 5% - 5.05% pada akhir 2024. Optimisme ini, didasari atas berbagai pertimbangan, utamanya menyangkut keberhasilan pemerintah mengendalikan tingkat inflasi, surplus perdagangan, serta mulai stabilnya konsumsi masyarakat.
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengungkapkan, meskipun terdapat tekanan dari ketidakpastian kebijakan ekonomi global, terutama setelah Pemilu Amerika Serikat, Indonesia tetap mampu mempertahankan resiliensi ekonomi. “Di tengah fluktuasi pasar keuangan global yang dipicu oleh kenaikan imbal hasil US Treasury dan penguatan dolar AS, ekonomi Indonesia tetap tangguh. Pertumbuhan triwulan III mencapai 4,95%, didukung oleh belanja pemerintah dan investasi yang terus meningkat,” ujar Andry dalam Mandiri Macro and Market Brief Road to Mandiri Investment Forum 2025 di Jakarta, Rabu (20/11/2024).
Kondisi ini, katanya, sudah tentu berpengaruh pada perekonomian global menjelang akhir tahun 2024. Volatilitas dan dinamika global bergerak dan semakin kompleks. Meski begitu, perekonomian nasional, katanya, diproyeksikan akan tetap menunjukkan kinerja positif, didukung oleh stabilitas makroekonomi yang terjaga serta penguatan di berbagai sektor strategis.
Andry memaparkan, tingkat inflasi yang terkendali pada kisaran 1,7% hingga Oktober 2024, menjadi indikator penting stabilitas makroekonomi Indonesia. Terlebih, dengan surplus perdagangan yang mencapai US$ 24,4 miliar hingga Oktober 2024. “Meski menurun dibandingkan tahun lalu, perekonomian tetap mendapat dukungan dari sektor ekspor,” ungkapnya.
Di samping itu, konsumsi masyarakat turut menunjukkan tren stabil. Berdasarkan Mandiri Spending Index (MSI), aktivitas belanja relatif terjaga dengan sektor-sektor seperti elektronik, hiburan, dan kebutuhan mobilitas mencatat pertumbuhan positif. “Momentum ini diperkirakan akan meningkat pada akhir tahun berkat aktivitas terkait Pilkada serta libur Natal dan Tahun Baru,” tambah Andry.
Adapun, sektor-sektor yang terkait mobilitas seperti sektor hotel dan restoran, transportasi, pergudangan dan jasa lainnya, diperkirakan akan mendapat imbas positif. Sebabnya, sektor terkait mobilitas masih konsisten meneruskan pola pertumbuhan sejak tahun 2022.
Hasil riset Tim Ekonom Bank Mandiri menunjukkan, pada triwulan III 2024 sektor jasa lainnya, transportasi dan pergudangan, dan penyediaan akomodasi dan makan-minum tumbuh tinggi masing-masing 9,95%, 8,64% dan 8,33%.
“Kami melihat bahwa pertumbuhan triwulan IV akan semakin kokoh dengan kontribusi dari belanja pemerintah dan investasi, khususnya pada infrastruktur,” jelas Andry.
Andry menilai, stabilitas ekonomi yang terjaga menjadi pondasi penting bagi keberlanjutan pertumbuhan di masa mendatang.
“Kami optimis bahwa Indonesia mampu menghadapi tantangan global dengan baik dan melanjutkan tren pertumbuhan positif yang mendukung pembangunan jangka panjang,” pungkasnya. (*)