Konsumsi Makanan Berpengaruh pada Kesehatan Mental
KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA --Mengkonsumsi makanan sembarangan yang buruk atau tidak sehat bisa berdampak pada kesehatan mental. Sebab konsumsi makanan dapat mempengaruhi suasana hati, termasuk soal depresi dan kecemasan. Bahkan bisa berperngaruh pada respons stres tubuh.
"Kalau makanan sehat dan pemilihan makanannya tertata bisa mengurangi potensi kesehatan mental, bahkan mempengaruhi karakter," ujar Direktur Nusa International Hospitality Course (NIHC), Enny Karmin dalam peluncuran Kursus Perhotelan Internasional Nusa atau Nusa International Hospitality Course (NIHC) di Royal Ambbarukmo, Kamis (08/09/2022) sore.
Dengan banyaknya pilihan makanan yang tidak sehat, banyak orang yang sembarangan memilih makanan tanpa melihat nutrisi yang dikandungnya seperti makanan yang mengandung kafein, gula dan alkohol. Apalagi bila tidak mengindahkan aturan makan seperti pengaturan jam makan, maka seseorang bisa mengalami perubahan suasana hati dan depresi serta peningkatan detak jantung ataupun sulit tidur.
Suasana hati juga dipengaruhi oleh mikrobioma dalam saluran pencernaan. Karenanya banyak peneliti menyatakan kekurangan nutrisi dan peradangan usus dapat mempengaruhi kondisi kesehatan mental, terutama masalah kecemasan dan stres.
"Pola makan yang tidak baik bisa mempengaruhi masa depan dan pribadi kita," tandasnya.
Karena itu, pendidikan untuk mengelola makanan sehat perlu diajarkan sejak dini. Diantaranya melalui dunia pendidikan yang mengajarjan konsep penyajian dan pembuatan makanan dan minuman sehat serta berkelanjutan.
"Kalau bukan lewat dunia pendidikan, kita mengajarkan pola makan sehat, dari mana lagi. Pembelajaran pola makan sehat itu bisa memberikan awarness (kesadaran-red) untuk bisa memahami pengolahan makanan sehat," paparnya.
Enny menambahkan, untuk mengolah dan mendapatkan makanan sehat sebenarnya bukan hal yang sulit. Kearifan lokal Indonesia membuat kita memiliki banyak pilihan makanan sehat yang tumbuh di bumi pertiwi ini.
Sebut saja ketela yang banyak ditanam petani bisa diolah menjadi makanan sehat dengan nilai jual tinggi. Selain itu sayur dan buah-buahan lokal yang tumbuh dan berkembang di berbagai daerah.
Karenanya bertepatan dengan ulang tahun pertama Yayasan Taman Cipta Karya Nusantara (TCKN) pada 8 September 2022, NIHC diluncurkan. Kursus pelatihan di bidang hospitality, pariwisata, dan perhotelan ini menjadi tempat belajar pertama di Yogyakarta yang mengusung konsep penyajian dan pembuatan makanan dan minuman sehat serta berkelanjutan.
NIHC hadir untuk menjemput peluang tenaga kerja di bidang hospitality, pariwisata, dan perhotelan di Indonesia. Sebab berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker),kebutuhan tenaga kerja sektor perhotelan relatif stabil dan ada kecenderungan meningkat sepanjang 2022 sampai 2025.
Setidaknya dibutuhkan lebih dari 8,6 juta tenaga kerja untuk sektor perhotelan di Indonesia yang didominasi oleh bagian food and beverage dari berbagai strata dengan peran dan tugasnya masing-masing.
“Keramahtamahan lokal sebagai budaya bangsa Indonesia harus ditanamkan dalam dunia hospitality,” ujarnya.
Selain itu, industri hospitality kembali bergeliat di Yogyakarta seusai pandemi Covid-19. Karenanya Sumber daya manusia menjadi kebutuhan penting yang menggerakkan bidang perhotelan dan pariwisata.
Sebagai tempat kursus dan pelatihan, NIHC membuka dua program yang bisa dipilih dan diikuti selama 12 bulan. Pertama, Healthy and Sustainable Food and Beverage Product (F&B Products) dan kedua, Food and Beverage Service (F&B Service).
Program Healthy and Sustainable Food and Beverage Product mengajarkan kepada peserta soal teknik dasar produksi makanan dan fokus pada area hot kitchen, cold kitchen, bakery dan pastry, yang mencakup masakan barat dan Indonesia. Tujuannya, untuk mempersiapkan murid bekerja sebagai chef team, ahli roti atau kue yang mampu menghasilkan produk sehat dan bergizi.
Sementara, program Food and Beverage Service memperkenalkan kepada peserta layanan makanan dan minuman yang mencakup pengetahuan berbagai jenis minuman, pembuatan kopi dan cocktail serta pengetahuan terhadap operasional restoran seperti cara menerima pesanan, cara menyajikan minuman, dan cara pelayanan profesional di restoran dan katering. Lulusan akan dipersiapkan dengan baik untuk bekerja sebagai bartender atau pramusaji di restoran.
“Jadi, bukan hanya materi dasar food and beverage yang kami berikan, melainkan juga healthy dan sustainable food and beverage, mengikuti kebutuhan gaya hidup sehat yang masyarakat saat ini yang juga diterapkan di perhotelan,” jelasnya.(*)