Kalurahan Sendangadi Segera Memiliki Sentra UMKM, 22 Los Mayoritas Kuliner

Pembangunan Sentra UMKM ini merupakan kelanjutan dari program Sunday Morning.

Kalurahan Sendangadi Segera Memiliki Sentra UMKM, 22 Los Mayoritas Kuliner
Sentra UMKM Kalurahan Sendangadi sisi barat Terminal Jombor masih dalam tahap penyelesaian. (warjono/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kalurahan Sendangadi Kapanewon Mlati Sleman segera memiliki fasilitas berupa Sentra UMKM. Fasilitas ini dibangun di sebelah barat Terminal Jombor berdekatan sejumlah pusat keramaian seperti mal, terminal dan berhotelan.

Carik Sendangadi, Parjiyono, menjelaskan sentra UMKM ini akan ditempati oleh para pelaku UMKM di wilayah Sedangadi khususnya Dusun Mraen dan sekitarnya. Fasilitas ini diharapkan bisa dimanfaatkan dengan baik dan membantu para pelaku UMKM mengembangkan usaha mereka.

“Total ada 22 los. Siapa yang bisa memanfaatkannya? Mereka adalah pelaku UMKM yang mewakili 14 pedukuhan di Sendangadi,” kata Parjiyono di kantornya, Jumat (1/9/2023).

Menurut dia, pembangunan Sentra UMKM ini merupakan kelanjutan dari program Sunday Morning (Sunmor) yang sebelumnya dipusatkan di Lapangan Sedangadi. Namanya Sunmor, maka pelaku UMKM hanya bisa menjajakan dagangan mereka saat hari Minggu.

ARTIKEL LAINNYA: Kisah Bisnis Maestro Parfum, Lahir di Pelosok Jateng dan Besar di Jogja

Nah dengan adanya sentra UMKM ini, akan membuka peluang lebih luas bagi UMKM berjualan. Bahkan setiap hari,” katanya.

Diakui, jumlah pelaku UMKM di Kalurahan Sendangadi cukup besar. Hingga saat ini diperkirakan lebih dari 1.700 orang. Mayoritas dari mereka sudah memiliki tempat berjualan sendiri.

“Tugas kami adalah memfasilitasi dan berupaya membantu pelaku UMKM yang belum punya tempat berjualan. Yang di dekat Terminal Jombor ini salah satunya. Semoga ke depan kami bisa membangunkan fasilitas serupa di lokasi lain,” tambah Parjiyono.

Ditemui di Sentra UMKM, Marjinem, mengaku senang dirinya memperoleh tempat berjualan baru di lokasi yang tidak jauh dari Terminal Jombor. Warga Mraen ini dulu memiliki warung makan di sebelah timur Sentra UMKM berdekatan terminal Jombor.

ARTIKEL LAINNYA: Taufik Hidayat, Putera Pedagang Kelontong Meraih IPK Tertinggi

Namun, dia terpaksa tidak bisa meneruskan usahanya di lokasi tersebut lantaran diminta oleh pemilik tanah.

Ya alhamdulillah ada tempat baru ini. Jadi saya bisa meneruskan usaha warung makan yang sudah delapan tahun saya rintis,” katanya.

Marjinem mengaku belum mengetahui secara pasti berapa dirinya harus membayar sewa ke pemerintah Kalurahan Sendangadi. Harapannya, biaya sewa tempat yang baru tidak akan jauh lebih mahal dari biaya sewanya di lokasi lama Rp 3,5 juta per tahun.

“Tapi ya saya pasti akan mengikuti aturan dari pemerintah. Muga-muga saja segera selesai Pembangunan dan kawan-kawan lain segera berjualan sehingga kawasan ini lebih ramai. Kalau semua sudah buka kan lebih bagus. Harapannya konsumen lebih marem,” kata Marjinem. (*)