Abdul Halim Muslih Mungkin Gandeng Atmaji Maju Pilkada Bantul
Politik itu sangat dinamis. Mungkin ini dibuat oleh orang-orang yang menginginkan kami bersama.
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bantul Joko Purnomo yang juga wakil bupati petahana resmi berpasangan dengan Ketua DPC Partai Demokrat, Roni Wijaya IG, maju Pilkada Bantul.
Saat ini, ada wacana kemungkinan Bupati Bantul petahana Abdul Halim Muslih menggandeng Atmaji sebagai bakal calon wakil bupati. Tanda-tanda itu terbaca dari tersebarnya flyer yang memuat foto keduanya bertuliskan Halim-Atmaji atau Haji disertai tagline Beriman yakni Berkeadilan dan Berkemajuan. Terdapat pula tulisan Bantul Unggul Madhep Ngidul.
Pada flyer yang beredar melalui pesan whatsapp, Jumat (23/8/2024), keduanya mengenakan baju putih lengan panjang dan berpeci hitam dengan latar belakang warna biru dan hijau.
Halim adalah Bupati Bantul petahana dan Atmaji merupakan politisi senior Partai Amanat Nasional (PAN) yang sudah berpengalaman belasan tahun menjadi anggota dewan di DPRD Bantul maupun DPRD DIY. Saat ini Atmaji menjabat Wakil Ketua DPRD DIY.
Bisa bersama
“Saya tidak tahu siapa yang membuat flyer itu, mungkin relawan yang ingin saya dan Pak Halim bisa bersama membangun Bantul,” kata Atmaji saat dikonfirmasi koranbernas.id.
Dia mengaku sudah menerima surat tugas dari DPP PAN beberapa waktu lalu kaitannya dengan pilkada Bantul dan diberi mandat maju bursa pencalonan. “Jika memang saya dan Pak Halim bisa bersatu tentu sangat kami harapkan,” katanya.
Diakui DPD PAN Kabupaten Bantul telah melakukan komunikasi dengan banyak partai politik untuk melakukan penjajakan koalisi. Termasuk dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di mana Abdul Halim Muslih merupakan Ketua DPC PKB Bantul. “Ya kami intensif komunikasi dengan PKB,” katanya.
Politik memang bersifat dinamis. Belum diketahui dan belum ada kesepakatan antara PAN dan PKB secara klir untuk maju bersama dalam pilkada.
Sangat dinamis
Terpisah, Halim saat dikonfirmasi mengaku tidak tahu asal atau pembuat flyer tersebut. “Namanya politik itu sangat dinamis dan mungkin ini dibuat oleh orang-orang yang menginginkan kami bersama,” katanya.
Menurut dia, hingga kini PKB belum mengambil keputusan apapun karena rekomendasi belum turun. “Kami akan muktamar, jadi kemungkinan rekom turun setelah muktamar,” katanya.
DPP PKB menggelar muktamar ke-6 pada 24 dan 25 Agustus 2024 di Nusa Dua Kabupaten Badung Bali. (*)